Banjarmasin, mediapublik.net
Itulah kegiatan yang dipusatkan di aula Mathelda Polda Kalimantan Selatan selama 3 hari , oleh Divisi Humas Polri Irejen Pol M Iqbal pada Kamis (22/8).
Dalam acara ini hadir Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Drs Yazid Fanani, M,Si, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal, S.I.K., M.G., Kepala Biro Multimedia Brigjen Pol Drs. H. Budi Setiawan M.Si., seluruh pejabat utama Polda kalsel dan peserta kegiatan sosialisasi yang terdiri dari 4 anggota pengemban fungsi humas polres-polres jajaran di polda kalsel.
Usay penayangan video selayang pandang kegiatan sosialisasi yang berlangsung selama 3 hari, Kapolda Yazid mengucapkan selamat datang sekaligus terimakasih kepada Kadiv Humas POLRI telah menyempatkan diri untuk hadir di POLDA Kalsel, tempat dimana beliau menapaki awal pengabdian di Kepolisian.
Kami mengapresiasi terselenggaranya sosialisasi ini, karena kegiatan ini adalah bagian penting fungsi PR (public relation) Polri kepada masyarakat ujar Kapolda Kalsel.
Manajemen media adalah bagian penting bagi tugas Polri, dimana dalam sebuah idiom disebutkan “Siapa yang menguasai informasi, akan menguasai dunia”, Juga dalam rangka pembentukan opini public yang positif terhadap tugas-tugas Polri,
Kapolda juga sampaikan bahwa melalui social media kita dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan kita semua, dan banyak manfaatnya, bisa juga utk menyebarkan nilai kebajikan, persahabatan, toleransi dll, namun media social juga dapat digunakan utk hal negative seperti hasutan , fitnah, berita bohong, persekusi Ujaran2 kebencian yang tidak hanya dikelola perorangan, namun juga industry hoax, dan juga digunakan sel-sel radikal utk melakukan sebaran faham radikal utk menyulut konflik dan perpecahan.
Itulah yang menjadi tugas kita semua, untuk melakukan konter ujaran2 kebencian di social media dengan nama samara atau anonimitas, walaupun tanpa tanpa kontak fisik namun hal tersebut terbukti sangat merusak dan berbahaya. sehingga dirasa perlu adanya sosialisasi dalam rangka peningkatan kemampuan anggota polri dalam mencegah dan menangkal hal-hal negative tersebut diatas, Sehingga konflik dan perpecahan bisa di cegah secara dini, demi terciptanya situasi aman, tertib, damai.
Kadiv Humas Polri menyampaikan bahwa Kapolda kalsel adalah senior, idola sekaligus guru bagi Kadiv Humas Polri, dan merupakan komandan pleton pada saat menempuh pendidikan dahulu. Kesempatan di Kalimantan selatan kali ini juga merupakan sebuah nostalgia dimana Kadiv Humas pernah bertugas di awal waktu pengabdiannya di Kepolisian.
Disampaikan oleh Kadiv Humas bahwa saat ini adalah era globalisasi, Kapolri sering memberikan pandangan dimana era globalisasi sudah datang, dunia menjadi serba mudah , perkembangan teknologi informasi berjalan seiring dengan era demokrasi, dimana panglimanya adalah rakyat dan seluruh kebijakan harus mendapat restu dari masyarakakat. Oleh karena itu Kapolri mengeluarkan program Promoter. Kata2 professional tidak pernah ada titiknya, dimana menuntut Polri harus terus belajar dan menyesuaikan
Kapolri menempatkan kebijakan manajemen media sebagai unggulan, sebuah strategi tentang bagaimana dapat mengamplifikasi berita positif dan menekan berita negative.
Fungsi humas sudah menjadi fungsi utama, bukan lagi pendukung. Dalam me manage media khususnya media social yang tanpa adanya filter (langsung tayang).
DivHumas dirasa tepat melaksanakan sosialisasi di Kalimantan Selatan karena mampu memberikan pengetahuan bagi peserta sehingga anggota dapat melaksanakan pemantauan dan analisis, termasuk memiliki pasukan siber yang handal dan militant, sehingga unsur pimpinan dapat menentukan kebijakan yang tepat dalam menghadapinya.
Pada narasi yang lain dijelaskan Kadiv Humas Polri bahwa saat ini pelaku negative di media social sengaja memanfaatkan momentum untuk melakukan profokasi sehingga sebuah konflik bisa terjadi di Papua dan Papua Barat.
Diakhir sambutannya, kadiv Humas berkesempatan menutup kegiatan sosialisasi yang menegaskan kegiatan sosialisasi telah selesai.(MPHum)