Banjarmasin, mediapublik.net
Ratusan mahasiswa menggelar demo lanjutan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
Di Kota Seribu Sungai Banjarmasin, ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi melakukan aksi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalsel, Senin (30/9/2019).
Dari jas almamater yang mereka kenakan, para peserta aksi berasal dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin (Uniska), dan berbagai Universitas lainnya di Kalsel yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalsel. Aksi tersebut berlangsung damai dan kondusif.
Sejumlah petugas Kepolisian dan TNI terlihat mengamankan aksi demo ini dan para mahasiswa pun menyampaikan 7 tuntutan kepada DPR. Yakni, menghapus RKUHP bermasalah, menuntut DPR agar pro terhadap rakyat, harus ada peradilan yang mengenai peradilan pidana kekerasan seksual, mendesak agar RUU PKS segera disahkan, menolak pasal pasal RUU PKS yang tidak rasional, menolak dengan tegas pengesahan revisi UU KPK.
Ketua DPRD Kalsel sementara Supian HK, menemui mahasiswa yang berunjukrasa. Dari atas panggung orator, dia menyampaikan sikap atas nama DPRD Kalsel dan pribadi untuk merespons tuntutan massa. Dengan mengenakan Jas hitam dan kemeja putih, ia menyapa massa. Dia juga coba meredam suasana mahasiswa di siang hari ini.
Sementara itu Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si didampingi sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polda Kalsel yang turun langsung hadir dalam pengamanan ujuk rasa tersebut mengapresiasi ratusan mahasiswa Kalsel yang berunjuk rasa karena berjalan kondusif.
“Pada kesempatan ini saya Kapolda Kalsel mengucapkan terima kasih atas unjuk rasa mahasiswa hari ini berjalan dengan tertib aman dan terkendali,” kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Drs. Yazid Fanani, M.Si.
Kapolda mengatakan, hal ini terjadi karena antara mahasiswa dan pihak kepolisian memiliki kepedulian bersama untuk saling tetap menjaga situasi yang aman.
“Semua ini berkat pengertian antara mahasiswa dan polisi untuk bisa saling menjaga situasi yang aman, damai tanpa bentrok, dengan aparat keamanan,” ujar Kapolda.
Dia mengatakan, dengan situasi yang aman seperti ini, mahasiswa dapat bisa menyalurkan inspirasi dengan nyaman, disamping itu juga polisi dapat menjaga keamanan dan ketertiban untuk kepentingan masyarakat lain.
“Yang kita takutkan hanyalah adanya pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab, yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan lain,” kata Kapolda Kalsel.
Sehingga, kata dia, pihaknya berterima kasih dan sangat mengapresiasi aksi damai yang dilakukan seluruh mahasiswa perguruan tinggi se-Provinsi Kalsel.
“Sekali lagi saya selaku Kapolda Kalsel apresiasi yang sangat tinggi dan angkat jempol kepada mahasiswa bahwa demo ini bisa berjalan dengan aman dan terkendal. Bravo mahasiswa Kalsel,” pungkas Jenderal bintang dua tersebut. (Humas)