mediapublik.net, Banjarmasin
Demikian dikatakan Pimpinan Bank Indosia (BI) Perwakilan Kalsel Imam Subarkah pada pertemuan dalam Bincang Awak Media dengan BI di Hotel Mercure Banjarmasin Selasa (22/2), dimana pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2021.
Dari sisi penawaran pertumbuhan didorong oleh LU Industri Pengolahan, LU Pertambangan dan LU Konstruksi.
Peningkatan LU Industri Pengolahan sejalan dengan peningkatan pasokan TBS yang diproyeksikan lebih tinggi dari produksi 2021 dan operasionalisasi penuh pabrik B30 di Kabupaten Tanah Bumbu, serta smelter bahan baku baterai di Kotabaru.
LU Pertambangan diperkirakan meningkat sejalan dengan peningkatan kuota produksi batubara nasional dari sekitar 625 Juta ton pada 2021 menjadi 663 juta ton pada 2022.
LU Konstruksi diperkirakan meningkat sejalan dengan proyek pembangunan dan pengembangan jalan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti di sekitar kawasan industri.
LU PHR diperkirakan meningkat sejalan dengan penurunan kasus Covid-19 yang mendorong pembukaan lokasi wisata dan penyelenggaraan hari besar keagamaan yang lebih masif dibandingkan tahun 2021.
Dari sisi permintaan, peningkatan ekonomi didorong peningkatan kinerja seluruh sektor. Konsumsi RT meningkat sejalan perbaikan kondisi ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat didukung penyaluran bansos, peningkatan UMP, dan proyek investasi yang menyerap tenaga lokal.
Investasi diperkirakan meningkat sejalan implementasi OSS RBA (Online Single Submission – Risk Based Approach) dan rencana pembangunan smelter nikel dan KEK di wilayah Tanah Bumbu.
Sementara itu ekspor diperkirakan meningkat sejalan permintaan komoditas unggulan Kalimantan Selatan, yaitu batubara dan CPO dari negara mitra dagang maupun dari domestik.(MP/Humas)