mediapublik.net, Banjarmasin
Rapat penentuan siapa juara & Nominasi 3 besar Gran final Audisi Kontes Dangdut Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia (PAMDI) tingkat Kalimantan Selatan let to Go Unesco yang digelar di Balai Aula Pemko Banjarmasin Sabtu (27/1) sangat alot dalam sidang Tim Penilaian yang dilakukan oleh 3 Juri yang berpengalaman dalam melantunkan musik dangdut.
Mereka adalah Emilia Agus sebagai ketua Tim Juri dengan anggotanya Hj, Hasni, SH, dan Suriani sejak awal penampilan peserta sampai akhir terlihat serius focus dan berhati hati dalam memberikan skore penilian berdasarkan format di masing-masing keahliannya.
Emilia mengatakan acaranya berjalan lancar, sedangkan penilaian yang diberikan kepada para peserta semua memiliki tampilan bagus bagus, namun dari sekian yang baik itu ada yang menonjol terlihat dari sisi penampilan , vocal semuanya terpenuhi mulai dari penjiwaan, dinamika Teknik Vocal , Kontrol emosi dapat terkuasai.
Wanita yang memiliki suara bagus dan cengkokan suara yang meliuk liuk ini berharap agar Di Kalsel yang jarang dilaukan kontes dangdut ini , kedepan hendaknya para pihak terutama Pemerintah Daerah sendiri dapat memberikan dukungan support kepada para Seniman, Wadah Organisasi agar seni bernyanyi lagu lagi baik berirama pop, dangdut , daerah apapun seniman yang karyakan agar mereka menjadi lebih berkembang dan maju dalam mengolah seni yang lebih baik.
- Tularno Sekretaris Panitia Pelaksana mengatakan dengan Gran Final Audisi Lomba Dangdut ini dilaksanakan , itu membuktikan bahwa Budaya seni menyatukan dari berbagai pihak.
PAMDI ini anggota Pengurus tidak hanya berada dilingkungan organisasi saja tetapi dari luar organisasipun semua diundang, para seniman baik pemain maupun artisnya, dalam rangka memeriahkan acara audisi ini. Sekalian memeperkenalkan perubahan, tutur Tularno.
Ditempat sama, Hj. Hasni, SH mengatakan dipercayakan jadi juri adalah suatu kehormatan untuk menilai dari yang baik penjadi terbaik.
Sebagai barometer para pemenang audisi ini yang beruntung sebagai juara satu akan dilombakan lagi guna memberikan kesempatan dalam ajang lomba nasional pada DPP PAMDI di Jakarta
Sementara itu dari sekian peserta yang Kami sidangkan ditemukan peserta yang menonjol mendapatkan skore tertinggi 115 adalah Roman (19 tahun) asal Kabuaten Kotabaru menjadi Juara 1. Dia sudah menguungguli peserta lain dari sisi penilaian 5 poin dari juara dua dari sisi penilain penguasaan panggung, dinamika, tampilan, semua diteliti oleh dewan juri. Juara Kedua Zahra asal Banjarmasin, Ketiga Desi dari Tanah Bumbu.
Tip untuk peserta yang didaerah agar dalam perlombaan audisi kedepan berpeluang menjadi juara maka harus ada guru vocal untuk berlatih, sebab dangdut ini menjadi budaya bangsa Indoneisa yang sudah didaftarkan oleh Ketua DPP PAMDI H Rhoma Irama ke Unesco sehingga selalu dikembangakan agar budaya Indonesia tak hilang, tutur Hj. Hasni, SH. (Daus)