mediapublik.net, Marabahan
Sebanyak 57 orang mendapat Apresiasi penghargaan kinerja stunting dari Pemerintah Kabupaten Barito Kuala yang diserahkan secara langsung oleh Pj. Bupati Mujiyat, S.Sn., M.Pd dan ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sekretaris Daerah Barito Kuala Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, M.Sc.
Apresiasi diberikan kepada tiga Camat, tiga Kepala Puskesmas, nutrisionis, Kepala Desa, Penyuluh KB, Kader BKD, Bidan, perwakilan Perusahanaan, Ketua Organisasi dan Satgas TPPS, Kamis (16/5) di Marabahan.
Pemerintah kabupaten Barito Kuala (Batola) patut berbanga, pasalnya prevalensi stunting tahun 2023 berdasarkan hasil dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Batola tercatat pada prevalensi stunting di angka 15,9%. SKI 2023 yang keluar pada bulan April 2024, hasil tersebut merosot jauh dari angka 33,6% pada tahun 2022 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Sebelumnya tahun 2022, Barito Kuala menempati urutan ke-13 tertinggi stunting di Kalimantan Selatan. Pukulan telak preastasi tidak membanggakan tersebut dibalas dengan penurunan stunting sebanyak 17,7% sehingga Batola berada di urutan ke-2 yang mengalami penurunan prevalensi terbanyak se-Kalsel.
Sementara itu target prevalensi stunting pemerintah daerah kabupaten Barito Kuala tahun 2024 di angka 14%, Zulkipli selaku ketua TPPS Batola optimis mencapai target tersebut karena kolaborasi dan komitmen semua pihak yang erat. Ujarnya setiap rembug stunting semua hadir terlibat. Peran SKPD masing-masing juga sangat besar mulai dari Perkim rumah jadi layak huni dan PUPR yang sediakan akses air bersih serta banyak peran SKPD lainnya.
“Yang pertama kita bangun adalah komitmen dan kesadaran. Kita juga melalukan rapat koordinasi langsung di SKPD, ruang sekda maupun di tiga aula Pemkab. Rembug dilaksanakan dari Rembug stunting kabupaten, kecamatan, juga menetapkan bapak asuh dan ibu asuh anak stunting. Kita diskusi, apa yang kita lakukan dan menetapkan rencana aksi. Selain itu peran camat dan forkopimcam juga turut sangat membantu untuk memastikan proses penimbangan berlangsung tertib,” sebutnya.
Di momen penyerahan apresiasi kinerja penurunan stunting, Sekda sampaikan seluruh apresiasinya kepada seluruh yang terlibat pada penurunan kasus stunting. Sekda apresiasi juga sejumlah Camat yang berkreativitas melakukan inovasi dalam penurunan stunting. Misalnya Camat Barambai yang mendatangi secara langsung balita yang tidak hadir penimbangan di posyandu sehingga harus didatangi kerumah ditimbang ditempat (swiping).
Camat Tabunganen yang menyerahkan uang tunai hasil pengumpulan uang dari bapak ibu asuh anak stunting yang dibagikan ke desa-desa dengan angka stunting tinggi. Kemudian di Kecamatan Kuripan, sekda apresiasi seluruh kepala desa yang melaksanakan rembug stunting hingga tingkat desa dengan dibuktikan adanya berita acara.
Setelah menyerahkan apresiasi, Pj. Bupati Mujiyat sampaikan kepada ketua TPPS Sekda Batola yang berhasil mengomandoi TPPS sehingga berhasil menurunkan prevalensi stunting. Disebutkannya percepatan penurunan stunting bisa terealisasikan dengan prestasi yang membanggakan melalui kolaborasi.
“Kenapa kita punya tagline BISA. Itu adalah spirit yang kita rasakan. Tidak ada pekerjaan yang sulit ketika kita kerjakan Bersama-sama. Hari ini batola bergerak cepat, berkolaborasi hingga menurunkan angka stunting, angka yang penuh perjuangan dan saya berikan apresiasi setinggi-tingginya ke Pak Sekda yang berhasil.
Mudah-mudahan ini menjadi prestasi kita Bersama awal dari pembangunan Indonesia emas. Selamat kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Batola,” tutupnya. (MP/Wke/ Foto: Dokpim)