mediapublik.net, Banjarmasin
Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Office IX Kalimantan menyabet penghargaan bergengsi dalam ajang Festival Antasari yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan.
Dengan tema “Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini”, festival ini bertujuan untuk mendorong ekosistem keuangan dan ekonomi digital yang inklusif serta meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap digitalisasi.
Pada event ini, BSI berhasil meraih dua kategori penghargaan, yakni Kategori Mitra Utama Pendukung Serambi 2024 dan Mitra Utama Pendukung Perluasan Akseptasi QRIS Sektor Keagamaan. Kedua penghargaan ini merupakan pengakuan atas peran aktif BSI dalam mendukung digitalisasi ekonomi dan penguatan sektor keuangan syariah di Kalimantan.
Regional CEO BSI RO IX Kalimantan, Ricky Rikardo Mulyadi, Selasa (3/12) menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas penghargaan yang diraih oleh BSI. Menurutnya, penghargaan ini adalah bukti nyata komitmen BSI untuk mendukung transformasi ekonomi digital, khususnya di Kalimantan.
“Kami bangga menjadi bagian dari perkembangan ekosistem keuangan yang lebih inklusif, terutama melalui perluasan akseptasi QRIS di sektor keagamaan yang mengedepankan kolaborasi,” ujar Ricky.
Ricky juga menambahkan bahwa inovasi digital menjadi salah satu fokus utama BSI dalam memberikan layanan perbankan yang modern namun tetap berlandaskan prinsip syariah.
“Kami percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, termasuk yang berada di pelosok. Dengan aplikasi seperti BYOND by BSI, dan dukungan terhadap program QRIS, kami ingin mempermudah akses keuangan syariah serta mendukung aktivitas keagamaan yang berbasis teknologi,” tambahnya.
Dalam kategori Mitra Utama Pendukung Serambi 2024, BSI diakui atas kolaborasi strategisnya dengan Bank Indonesia untuk mendorong digitalisasi sektor ekonomi lokal, termasuk penguatan UMKM berbasis syariah. Sedangkan dalam kategori Mitra Utama Pendukung Perluasan Akseptasi QRIS Sektor Keagamaan, BSI menjadi motor penggerak utama dalam mempromosikan penggunaan QRIS di masjid, pesantren, dan lembaga keagamaan lainnya.
“Ekosistem keuangan berbasis digital di sektor keagamaan memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian syariah. Kami akan terus memperkuat dukungan ini dengan menyediakan solusi yang inovatif dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Ricky.
Festival Antasari merupakan agenda tahunan Bank Indonesia untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan di Kalimantan Selatan. Dalam festival ini, berbagai pemangku kepentingan dari sektor perbankan, pemerintah, hingga komunitas digital berkolaborasi untuk mempromosikan transformasi ekonomi berbasis digital.(MP/Rilis