mediapublik.net, Pelaihari
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tahun Anggaran 2025 a Rabu (22/01/2025) di Auditorium Kementerian PU , Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa Rakor ini bertujuan untuk menyusun rencana strategis 2025-2029 yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita.
Visi Renstra 2025-2029 Kementerian PU mengusung konsep PU608, yakni efisiensi investasi dengan ICOR di bawah 6, pengentasan kemiskinan hingga 0%, dan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun.
Beberapa prioritas utama yang ditekankan dalam Rakor ini meliputi: ✅ Pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur ketahanan pangan (bendungan, irigasi, rawa) ✅ Peningkatan konektivitas jalan dan jembatan dengan target waktu tempuh 1,7 jam per 100 km ✅ Penyediaan akses sanitasi aman bagi 30% rumah tangga dan air minum perpipaan bagi 51,36% rumah tangga perkotaan ✅ Revitalisasi madrasah di 38 provinsi ✅ Pembangunan Giant Sea Wall untuk pengamanan pantai di Teluk Jakarta
Menteri Dody juga menegaskan komitmen Kementerian PU dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui penguatan infrastruktur ketahanan pangan dan logistik. Selain itu, langkah strategis TA 2025 mencakup percepatan program, sinkronisasi lintas sektor, serta pemberantasan korupsi dan efisiensi anggaran.
Sejalan dengan Kementrian PU, Syakhril Hadrianadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan pada mediapublik.net juga menegaskan bahwa Kami juga mendukung kebijakan untuk ketahanan Pangan baik untuk Indonesia maupun khsususnya untuk Tanah Laut.
Kongkretnya PUPR Tala di trahun 2025 akan membangun beberapa fasilitas infrastruktur khususnya dibidang Pertanian akan membangun Jalan Tani dan jembatan , saluran air dengan membuat dan melakukan pelebaran serta pengerukan Sungai yang dangkal.
Selain itu kami siap berkoordiansi kepada Instansi terkait agar kegiatan Pembangunan ini dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar tutur Syahril pada mediapublik.net saat berada diruang kerjanya Kamis (6/2) di Pelaihari. (Daus)