74 Orang di Martapura Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis

H Saidi Bupati Banjar mengunjungi pelajar yang terdampak MBG di Kabupaten Banjar. (Foto Istimewa)

mediapublik.net, Martapura

Puluhan siswa di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diduga mengalami keracunan usai menyantap paket Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (9/10/2025).

Hingga Kamis malam, total korban yang menjalani perawatan di RSUD Ratu Zalecha (Raza) Martapura mencapai 74 orang, terdiri dari siswa dan guru.

Insiden bermula ketika sejumlah siswa di salah satu sekolah di kawasan Martapura, termasuk Yayasan Assalam, mengalami gejala mual, muntah, dan sakit perut usai jam makan siang.

Tak lama kemudian, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Raza dipenuhi siswa berseragam sekolah yang terbaring lemah dengan alat medis menempel di tubuh mereka.

Kapolres Banjar, AKBP Dr. Fadli, S.H., S.I.K., M.Si., membenarkan peristiwa tersebut dan menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Tim kami sudah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi untuk dibawa ke laboratorium. Penyelidikan sedang berjalan untuk memastikan penyebab pastinya,” ujarnya.

Sementara itu, Dandim 1006/Banjar Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya juga langsung meninjau lokasi dan memastikan pihak rumah sakit memberikan penanganan terbaik kepada para korban.

“Kami sudah meminta agar semua pasien, terutama anak-anak, mendapatkan pelayanan maksimal,” katanya. Dari pantauan di lapangan, para relawan dari Ambulance Emergency Martapura turut berjibaku mengevakuasi para korban sejak siang hingga malam hari.

Dani, salah satu relawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan hingga tiga kali perjalanan bolak-balik antara sekolah dan rumah sakit. “Awalnya hanya sepuluh orang yang dibawa karena muntah dan sakit perut, tapi jumlahnya terus bertambah hingga malam,” ujarnya.

Mengetahui kejadian itu, Bupati Banjar H. Saidi Mansyur bersama Kapolres dan Pj Sekda Banjar Ikhwansyah langsung mendatangi RSUD Ratu Zalecha, Kamis malam. Ia memastikan kondisi para siswa yang masih dirawat sekaligus memberi semangat kepada keluarga korban.

“Kami hadir untuk memastikan semua anak yang terdampak mendapat perawatan gratis. Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan yayasan serta pihak pelaksana MBG agar menjalankan SOP dan juknis distribusi makanan dengan benar,” tegas Saidi.

Ia menambahkan, pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan akan terus memantau perkembangan kondisi korban hingga seluruhnya dinyatakan pulih. “Mudah-mudahan tidak ada penambahan kasus lagi.

Kami tetap siaga selama 24 jam,” tutupnya. Hingga berita ini diturunkan, sebagian korban sudah diperbolehkan pulang, sementara sisanya masih menjalani perawatan intensif. Polisi, Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Kabupaten Banjar terus bekerja sama untuk mengungkap penyebab pasti kejadian ini dan memastikan keamanan program MBG ke depan. (Sumber: MP/Banjarmasin Post, Kanal Kalimantan, Tribun Kalsel, dan laporan lapangan/bomindonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *