Banjarmasin, mediapublik, net
Thema yang diangkat pada pertemuan Bank Indonesia ini,”sinergi, transformasi, dan inovasi ekonomi Kalimantan Selatan untuk mendukung indonesia maju”, mengandung pesan dan menggambarkan langkah kita bersama.,
Ini diungkapkan Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor dalam pertemuan tahunan BI Kalsel 2019 di ruang serbaguna lantai VI kanwil Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan. rabu (11/12/2019).
Ditambahkannya dalam rangka melakukan transformasi perekonomian Kalimantan Selatan, dari yang sebelumnya bergantung pada sektor sumber daya alam ekstraktif, menuju sektor bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan.
Upaya transformasi ini pula yang mendasari ditetapkannya visi kalsel mapan, yaitu kalimantan selatan yang maju dan terdepan, selaras dengan visi nasional untuk mewujudkan indonesia maju.
Upaya transformasi ini penting untuk dilakukan, mengingat beberapa tahun ke belakang, perekonomian Kalimantan Selatan sempat tumbuh melambat, ketika harga batubara turun.
Lebih jauh, sektor pertambangan juga menghadapi tantangan lain, di tingkat global saat ini, tengah terjadi perang dagang yang berimbas pada melemahnya ekonomi tiongkok, sebagai negara tujuan utama batubara KalSel.
Di sisi lain, juga terjadi tren penurunan harga batubara dan kebijakan pembatasan kuota produksi izin usaha pertambangan. Hal ini berimbas pada pertumbuhan perekonomian Kalsel yang tumbuh melambat di triwulan ketiga tahun 2019, yaitu 3,72 persen, year on year dari triwulan ii tahun 2019 yang tumbuh sebesar 4,20 persen.
Selain penurunan harga batubara, produksi dan ekspor karet, juga ikut terpengaruh akibat dipicu lemahnya permintaan global. namun di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Kalsel masih didukung sektor industri pengolahan kalimantan selatan, yang tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kondisi ini salah satunya didorong oleh peningkatan kinerja cpo. masih baiknya prospek cpo menjadi pertanda, bahwa sektor ini dapat kita pacu lebih lanjut sebagai sumber pertumbuhan ekonomi kalimantan selatan. selain itu, masih ada prospek permintaan BBM nabati atau biofuel ke depan yang akan semakin tinggi, baik untuk pasar nasional maupun internasional.
Sejalan prioritas pembangunan daerah, agenda transformasi perekonomian yang mengoptimalkan sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi, menjadi salah satu agenda pemerintah Provinsi Kalsel.
Adapun sektor yang terus kami dorong untuk ditingkatkan nilai tambahnya adalah sektor agro industri dengan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. pengembangan agro industri kalimantan selatan, juga ditopang modal yang kuat dengan posisi kalimantan selatan, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, dan sedang disiapkan sebagai lumbung pangan ibu kota negara (ikn) baru.
Selain itu, kami juga terus berupaya mematangkan konsep dan arah pengembangan industri pariwisata kalimantan selatan, apalagi saat ini, kalsel memperoleh momentum baik, dengan beroperasinya terminal baru bandara syamsudin noor, yang telah dibuka sejak 10 desember 2019 kemarin.
Keberadaan bandara baru ini, menjadi modal awal yang baik, sebagai pintu gerbang kalimantan selatan yang representatif menyongsong visit ”kalsel year 2020”.
Di samping itu, beroperasinya terminal baru bandara syamsudin noor, juga menjadi momentum tepat untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Kalsel, terlebih setelah ditetapkannya ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.
Untuk itu, menyambut pesan yang disampaikan kepala perwakilan bank indonesia, Sahbirin mengajak perbankan, termasuk bank kalsel, untuk ikut memacu kegiatan ekonomi, misalnya dengan mempermudah akses permodalan. dengan kerja bersama, saling bersinergi dan saling memberikan masukan, insya allah, perekonomian kalimantan selatan akan lebih maju dan lebih baik.
Ditempat sama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Direktur Eksekutif Herawanto mengatakan pengadaan infrastrutuk Bandara baru internasional Syamsudin Noor sebagai gerbang masuk, merupakan potensi yang sangat baik bagi siapapun yang datang di Kalimantan Selatan khususnya di bidang Pariwisata, dan harus direalisasikan.
Bank Indonesia (BI) siap mendorong bandara internasional Syamsuddin Noor untuk siap keseluruhannya, tidak hanya operasional saja, tetapi juga kesiapan menjadi gerbang yang baik bagi siapapun yg masuk keKalsel.
“Untuk pariwisata, bandara bisa menciptakan sambutan dengan suasana yang memanjakan hati dari nuansa daerahnya. sebagai contohnya seperti bandara Internasional Ngurah Rai yang ada di Bali, dan ini harus segera di wujudkan.”
Kalimantan Selatan memiliki potensi yang besar dengan destinasi pariwisata di berbagai sudut daerahnya. ini jelas sangat diperlukan suatu konsep pengembangan pariwisata yang lebih matang.
Ia melanjutkan, upaya Bi dalam mendorong bandara internasional syamsudin Noor untuk siap keseluruhannya, BI juga mendatangkan ahli yang berpengalaman guna membantu terwujudnya realisasi kesiapan bandara internasional syamsudin Noor.
Tanpa perencanaan yang baik mungkin akan berat, kami mendatangkan ahli, dimana ahli telah memiliki pengalaman membantu pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi kota malang untuk mengembangkan wisata disana, dengan harapan ilmu-ilmu dari beliau akan bisa memberikan konsep dan dapat di kembangkan bersama di Kalsel dan itu sudah mulai dilakukan pertemuan pertemuan antara pihak pihak terkait, jelas Herawanto. (Rahmah )