mediapublik.net, Pelaihari
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan menggelar acara Forum Grup Diskusi (FGD) di Aula Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Tanah Laut, jalan Syairani Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Senin (25/11) adalah sebuah Upaya lanjutan dalam rangka membangkitkan kembali kegiatan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) yag di fokuskan pada Pengelolaan Hutan Bekantan Desa Panjaratan Pelaihari.
KEE, merupakan area di luar kawasan konservasi formal seperti Suaka Alam maupun Pelestarian Alam, namun tetap memiliki fungsi ekologis yang sangat penting. KEE menjadi penyangga kehidupan yang melindungi ekosistem sekaligus memastikan kelangsungan hidup keanekaragaman hayati, khususnya bekantan yang menjadi ikon konservasi di Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut, Zulpuaddin, menyampaikan rencana besar untuk pengembangan KEE di Desa Panjaratan. Ia mengungkapkan optimisme bahwa kawasan ini tidak hanya menjadi habitat yang aman bagi bekantan, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Ke depan, akan ada trip wisata menarik dari Banjarmasin menuju Takisung, Pagatan, hingga Panjaratan. Tahun depan, kami juga berencana membangun Tala Park di Gunung Kayangan, sebuah konsep wisata yang menyerupai Jatim Park. Ini sangat keren dan potensial,” ujar Zulpuaddin penuh semangat.
Selain itu, dalam diskusi yang berlangsung, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang hadir menyatakan dukungannya untuk pengelolaan KEE Panjaratan secara lebih baik, baik dari sisi pelestarian lingkungan, populasi bekantan, hingga pengembangan sektor pariwisata.
Komitmen Melestarikan Bekantan Salah satu fokus utama acara ini adalah menjaga habitat bekantan agar tidak rusak dan memastikan spesies endemik Kalimantan ini tetap lestari. “Melestarikan bekantan berarti melindungi simbol kebanggaan kita sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem Tanah Laut,” ujar salah satu peserta dari GAHIBTA.
Acara ini juga menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, komunitas lokal, dan organisasi masyarakat. Dalam upaya ini, Geraka Hijau Bekantan Tanah Laut (GAHIPBTA) yang dinaungi oleh Yayasan Bhakti Insan Borneo (Yabibo) bersama Pokdarwis Surai Bekantan Panjaratan dan Nayaka Foundation menyatakan siap untuk bergandengan tangan dalam mengelola KEE Panjaratan demi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selanjutnya sebagai tindak lanjut dari FGD ini akan diadakan rapat lanjutan guna merancang strategi yang lebih matang untuk pengelolaan KEE Panjaratan. Hal ini mencakup rencana pelestarian lingkungan, pengembangan pariwisata berbasis ekologi, serta peningkatan taraf ekonomi masyarakat melalui kegiatan ramah lingkungan.
Dengan semua langkah dan komitmen ini, KEE Desa Panjaratan diharapkan dapat menjadi model pelestarian lingkungan yang berkelanjutan sekaligus destinasi wisata unggulan di Kalimantan Selatan, Nasional, bahkan Internasional ujar Firdaus dari Ketua YABIBO.
Menjaga Alam, Menjaga Kehidupan Sosialisasi hari ini bukan sekadar acara, melainkan sebuah langkah besar untuk menyatukan visi seluruh pihak dalam melindungi warisan alam yang tak ternilai harganya. Dengan optimisme dan kerja sama, KEE Desa Panjaratan menjadi bukti nyata bahwa harmoni antara manusia dan alam adalah kunci keberlanjutan kehidupan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari instansi pemerintahan, komunitas lokal, dan organisasi lingkungan, YABIBO, GAHIPBTA, Pokdarwis Surai Bekantan Panjaratan serta Nayaka Foundation. (MP/Daus/ SuaraPancasila.id)