Banjarmasin, mediapublik.net
Instrumen dan sarana pembayaran ritel elektronik saat ini tumbuh kian marak di Indonesia, Sebagai Bank nomor satu di Indonesia, Bank Indonesia (BI) menaruh perhatian yang besar terhadap perekonomian berbasis digital.
Ini disampaikan Amanlison Sembiring KPW BI Kalsel saat Bincang Bersama Media di gedung Bank Indonesia, di Banjarmasin,Kamis (05/03) dengan suasana penuh keakraban.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat pembayaran yang semakin cepat, mudah, dan praktis. Bauran kebijakan yang ditempuh akan diperkuat menghadapi kondisi perekonomian global yang belum kondusif.
Di bidang sistem pembayaran khususnya, kebijakan sistem pembayaran akan terus dikembangkan untuk kelancaran, efisiensi, dan keamanan transaksi pembayaran nontunai maupun tunai, termasuk dalam mendukung ekonomi dan keuangan digital.
Pesatnya kemajuan teknologi tidak dapat dibendung, saat ini transaksi non tunai tidak lagi hanya menggunakan pembayaran berbasis kartu. Berbagai perusahaan start-up dan fintech memperkenalkan produk pembayarannya yang salah satunya adalah QR. QR ini merupakan salah satu alternatif pembayaran yang penggunaannya hanya melakukan ponsel.
Namun demikian, di tengah pesatnya kebutuhan bertransaksi, masih terdapat fragmentasi, inefisiensi, dan risiko keamanan yang dihadapi masyarakat. Fragmentasi muncul karena kecenderungan industri untuk membangun platform sistem pembayaran yang sifatnya eksklusif, yaitu hanya dapat melayani instrumen yang diterbitkannya sendiri.
Merespon hal tersebut, Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019 lalu telah me-launching Quick Respond Indonesia Standard (QRIS) UNGGUL, yaitu standar QR Code Sistem Pembayaran Indonesia. Dengan adanya QRIS ini, pembayaran menggunakan ponsel oleh masyarakat akan semakin mudah, cepat, dan efisien
QR Code Indonesia Standard (QRIS) adalah standar nasional QR Code pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia.
QRIS bersifat UNGGUL: Universal, inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan di domestik dan luar negeri; GampanG, transaksi dilakukan dengan mudah dan aman dalam satu genggaman; Untung, efisien karena hanya membutuhkan satu kode QR untuk semua aplikasi, Langsung, transaksi cepat dan seketika, mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Konsep implementasi QRIS terdiri atas tahap awareness, usage, dan quality. Implementasi QRIS saat ini telah memasuki tahapan usage yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah penggunaan QRIS dengan pemahaman yang berkualitas, baik dari segi merchant maupun customer.
Memberikan pemahaman QRIS , metode untuk implementasi tahap usage ini KPW BI Kalsel segera melaksanakan acara Pekan QRIS Nasional 2020 pada 9-15 Maret 2020 dengan tahapan tanggal 9 Maret 2020 digelar di Kantor Walikota Banjarmasin, 10/3 UIN Antasari, 11/3 SMAN 1 Banjarmasin, 12/3 Masjid Sabilal, 13/3 Duta Mall, 14/3 Siring 0 KM yang merupakan puncak Acara.
Untuk acara puncak di Siring 0 KM akan menyertakan berbagai merchant yang telah onboarding QRIS dan seluruh peserta dan masyarakat akan mendapatkan pengalaman bagaimana penggunaan QRIS sehingga mendapatkan manfaatnya.
Demi mendukung kesehatan masyarakat dan mendorong daya tahan terhadap penyakit, mis: Covid19, pada acara puncak QRIS akan diadakan senam bersama dan/atau jalan santai (fun walk) bersama.
Turut hadir mendampingi Amanlison Sembiring KPW BI Kalsel , Kepala Grup Advisory Ekonomi Keuangan dan Pengembangan Ekonomi Bp Rahmat Dwisaputra, Ekonom Ahli Tim Pengembangan Ekonomi Dadi Esa Cipta, Ekonom Ahli Koordinator Asesmen Ekonomi dan Keuangan Regional Donni Fajar Anugrah, Kepala Divisi SP,PUR dan Layanan Administrasi R. Bambang Setyo Pambudi. (MP/Humas)