mediapublik.net, Banjarbaru
Calon Legislatif Kota Banjarbaru dari Partai Amanat Nasional (PAN) Nomor Urut 1, Dapil 1 untuk Banjarbaru Utara dan Banjarbaru Selatan H. Mukhlis adalah Pemerhati, peduli pada UMKM, yang memberikan paparan bagaimana “Strategi mengatasi kurangnya Inovasi Produk”
Dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, permasalahan UMKM, terutama kurangnya inovasi produk, menjadi sorotan penting bagi H. Mukhlis sosok pengusaha berpengalaman yang berpendapat bahwa mengatasi permasalahan ini bukanlah hal yang sulit jika dilakukan dengan strategi yang tepat.
Menurut Mukhlis, salah satu akar permasalahan UMKM terletak pada kurangnya inovasi dalam produk yang dihasilkan. Dalam pandangannya, UMKM sering kali mengalami stagnasi kreativitas dan kurangnya penyesuaian dengan tren pasar. Oleh karena itu, solusi yang diusungnya adalah memotivasi pelaku UMKM untuk berinovasi.
Dalam konteks ini, Mukhlis mengajak para pelaku UMKM untuk senantiasa memahami kebutuhan dan selera pasar. “Inovasi tidak hanya tentang menciptakan yang baru, tetapi juga memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen,” ungkapnya dengan tegas pada mediapublik.net. Ia menekankan perlunya terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan tren bisnis global.
Menyoroti pentingnya sinergi antar-pelaku UMKM. “Kolaborasi antar-UMKM dapat menjadi sarana efektif untuk menciptakan produk yang inovatif dan saling menguntungkan,” paparnya. Ia menegaskan bahwa saling mendukung dan bertukar ide dapat membuka jalan menuju produk yang lebih kompetitif.
Sebagai langkah konkrit, Mukhlis juga mengusulkan pendekatan teknologi sebagai kunci kesuksesan. “Memanfaatkan teknologi modern dapat membantu UMKM dalam menghadapi tantangan global. Mulai dari pemasaran hingga produksi, teknologi memberikan solusi yang efektif,” tambahnya.
Dengan pandangan yang akademis dan konsep modern, H. Mukhlis memberikan pemahaman yang jelas mengenai pentingnya inovasi dalam mengangkat taraf UMKM. Melalui strategi ini, Mukhlis yakin bahwa UMKM dapat bersaing secara global dan memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian. (MP/Hartawani)
