Pelaihari, mediapublik,net
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla ) menjadi masalah besar bagi pencinta lingkungan Komunitas Gerakan Hijau Peduli Bekantan Tanah Laut (Gahipbta) serta Komunitas Masyarakat Peduli Api dimana api selalu berkobar di kawasan Esensial Ekowisata (KEE) desa Panjaratan sekitarnya Kecamatan Pelaihari kabupaten Tanah laut (Tala).
Sudah beberapa kali kawasan ini mejadi bulanan si Api Merah, mereka tak peduli apakah hutan ataupun Sejumlah Bekantan yang dilindungi oleh Negara dibabat oleh si Hantu Merah. Padahal Komumitas MPA dan GAHIPBTA Kumaini dan Amrulah sudah berjuang untuk melakukan pemadaman ketika api berkobar dengan alat seadanya hanya memakai ember kecil denga menyiramkan pada bagain bagian api yang bisa dicapai, namun tak bisa tuntas karena kurangnya peralatan dan SDM untuk mengatasinya.
Menyedihkan beberapa Petinggi Institusi terkait terkesan tak mau ambil repot dengan urusan penyelamatan kawasan KEE ini, padahal sudah berbulan bulan KEE ini sudah terbentuk yang didalamnya beranggotakan sejumlah Instansi Institusi terkait.
Sempat komunitas GAHIPBTA melaporkannya kepada Bupati Tala Sukamta untuk membantu mengatasi masalah KARHUTLA Panjaratan tapi hanya dijawab dengan meminta lakukan koordinasi dengan BPBD Tala ujarnya.
Kami berharap tekan Kumai dan Amrulah bersama Ketua Yayasan Bakti Insan Borneo yang peduli lingkungan Firdaus yang disampaikanya pada mediapublik.net pekan lalu di Pelaihari, agar pihak terkait utamanya Pemda Tala , Relawan , untuk bisa memperhatikan apa yang menjadi keluhan warga pencinta lingkungan ini agar api tak lagi menghanguskan kawasan KEE dan sekitarnya dengan melakukan upaya antisipasi dan tindakan agar tak terulang lagi adanya KARHUTLA.
Diingatkan Firdaus wilayah KEE adalah salah satu kawasan hutan yang menjadi pelindung bagi Desa Panjaratan untuk menahan Banjir, produksi oksigen bagi mahluk yang berada didesa ini yang natabenen Bekantan yang langka ditemui di pulau lain bahkan dunia. Terpenting prosrek kedepan KEE menjadi suatu kawasan Wisata dan edukasi pendidikan bagi kepentingan daerah dan bangsa. (MP)