mediapublik.net, Pelaihari
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Tanah Laut (Tala), Hj. Dian Rahmat Trianto, menegaskan pentingnya mengembalikan fungsi PAUD sebagai taman bermain yang mengenalkan literasi dan numerasi secara menyenangkan, bukan memaksa anak untuk bisa membaca dan menulis (calistung).
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka acara Sosialisasi dan Advokasi Pondasi Dasar Literasi dan Numerasi di PAUD yang digelar di Gedung SKB Pelaihari, Rabu (13/8/2025).
“Literasi di PAUD bukan berarti memaksa anak cepat bisa membaca atau menulis. Dulu, tes masuk TK bahkan harus bisa calistung. Padahal namanya Taman Kanak-kanak dan Taman Bermain,” ujarnya.
Menurutnya, pengenalan literasi dan numerasi pada usia emas harus dilakukan dengan metode yang sesuai dengan perkembangan anak. Ia menganalogikan anak-anak usia dini seperti spons yang sangat cepat menyerap apa yang mereka lihat dan dengar.
“Pengenalan dilakukan dalam bentuk yang menarik bagi mereka. Metode pengajarannya pun harus berbeda, bukan dengan cara menghafal, tetapi merubah konsep menjadi lebih memahami,” tegasnya.
Dian mendorong para pendidik untuk beralih dari metode pembelajaran hafalan ke arah pemahaman konsep yang merangsang cara berpikir logis. Hal ini dinilai lebih krusial untuk menghadapi tantangan zaman, di mana anak-anak kini jauh lebih cerdas dan kritis.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tala sebagai penyelenggara. Ia berharap forum ini dapat menyatukan persepsi dalam mengimplementasikan program pemerintah pusat hingga ke tingkat daerah.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi langkah nyata bagi kita semua. Tidak hanya anak-anak yang bertumbuh, tetapi kita sebagai pendidik dan orang tua juga harus terus belajar dan bertumbuh bersama mereka,” tutupnya. (MP/ Prokopim)