mediapublik.net, Marabahan
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rusmadi, S.Sos, MA selaku Kepala Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Barito Kuala sampaikan berbagai kegiatan pengendalian inflasi termasuk ketahanan pangan saat menjadi Inspektur Upacara pada Senin, (17/7/2023) di Marabahan.
Rusmadi sampaikan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Barito Kuala sebagai anggota TPID, dalam rangka pengendalian inflasi terdiri dari kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang pada tahun 2023 telah dilaksanakan sebanyak 4 kali dan pemantauan harga pangan harian.
Selain itu DKPP Barito Kuala telah menyalurkan bantuan beras cadangan pemerintah selama April, Mei dan Juni di 2023, setiap kepala keluarga mendapatkan 10 kg beras yang merupakan program dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS).
Pemkab Batola juga fasilitasi beras SPHP yaitu Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan untuk intervensi harga beras di pasar tradisional sebanyak 41 ton ditambah pengisian 7 lumbung pangan pada 5 kecamatan dengan total bantuan gabah sebanyak 87.500 kg.
Adapun dalam bidang perikanan, Rusmadi jelaskan Benih ikan di Barito Kuala menghasilkan sebanyak 178.330 ekor yang terdiri dari komoditas ikan Nila, Lele dan Gurame. Hingga sampai dengan bulan Juli capaian produksi perikanan Batola pada semester I sebesar 5.369 ton dari target tahun 2023 sebesar 10.788 ton.
Disebutkan pula pada tahun 2023, DKPP telah salurkan bantuan paket budidaya ikan patin di desa Tamba Jaya Kecamatan Tabukan. Produksi perikanan tangkap sebesar 4.973,98 ton atau 53,15 % dari target 9.358 ton. Terdiri dari produksi laut sebesar 2.2228,26 ton dan produksi perikanan umum 2.745,72 ton.
Rusmadi menyebutkan Ketahanan pangan merupakan tupoksi DKPP untuk menjaga stabilitas pangan yang ada di kabupaten Barito Kuala. TPID juga melibatkan SKPD lainnya yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura (DPTPH), Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak), Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Barito Kuala.
“Dalam rangka mengefektifkan komunikasi di daerah oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah maka dibentuklah melalui SK Bupati yang bertujuan pengendalian inflasi, menjaga stabilitas harga maupun menjaga stok pangan agar tidak mengalami inflasi, “pungkas Rusmadi.
Rusmadi sebutkan upaya pemkab Barito Kuala melalui DKPP terhadap penanganan Inflasi daerah telah dilakukan melalui penyelenggaran bazar pangan murah di halaman polres, kodim ,pemkab Batola dengan kerja sama Bulog dan BAPANAS.
“Harapannya tidak terjadi inflasi di Barito Kuala karena sebagai penyangga lumbung padi di Kalimantan Selatan kita surplus beras, oleh sebab itu kita bersyukur batola banyak lumbung dan pabrik padi. Adapun dalam upayanya menjaga stabilitas pangan, pemerintah telah membentuk TPID untuk fasilitasi komunikasi pengendalian inflasi oleh SKPD yang ada di kabupaten Barito Kuala, “ucap Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rusmadi.
Terpenuhinya sandang pangan di Barito Kuala mampu mendukung kebutuhan pangan kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan. “selain padi, pada kebutuhan daging sapi stok di Batola juga berlimpah karena ada suplai dari barambai, danda jaya dan wanaraya. Kita juga berharap Batola mempertahankan diri sebagai penyandang lumbung padi di Kalimantan Selatan, “sebut Rusmadi. (Wke/Ron/RG/Kominfo)