mediapublik.net, Tanipah-Batola
Pembangunan jembatan pengganti Mandastana menghubungkan desa Bangkit Baru ke desa Tanipah dan beberapa desa lainnya diwilayah kecamatan Mandastana, kini mulai dikerjakan.
Pembangunan jembatan sebagai satu-satunya akses penghubung beberapa desa dan untuk menuju sekolah SMAN 1 serta SMPN di kecamatan Mandastana, telah terputus karena ambruk atau runtuh.
Peristiwa ambruknya pembangunan jembatan tersebut terjadi pada 17 agustus 2017, saat warga setempat merayakan dalam memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan. Runtuhnya Pembangunan jembatan yang menelan dana belasan miliar rupiah dari dana alokasi umum.
Ambruknya jembatan tersebut diduga dipicu pondasi tiang pancang utama tidak mampu menahan beban hasil survie dan kajian perguruan tinggi termasuk lembaga yang berkompeten.
Hampir 5 tahun berlalu kini pemerintah Kabupaten Barito, mendapat respon pemerintah pusat untuk dibangun kembali melalui dana alokasi umum tahun 2022 senilai Rp 17, 5.
Terkait kegiatan pembangunan dilapangan agar tidak terulang kasus ambruknya, Komisi III DPRD Batola dengan ketua Komisi III Jamrony meninjau pembangunan jembatan tersebut senin (27/6).
Anggota komisi III DPRD Batola Maman Murad ST kepada mediapublik.net menyatakan, kegiatan monitor ingin memastikan kepada pihak kontraktor benar” dikerjakan sesuai prosedur, ujarnya.
Maman Murad menambahkan, didalam pekerjaan bila ditemukan kendala jangan dipaksakan harus dicarikan solusinya yang tepat. Namun demikian pinta Maman Murad kepada pihak kontraktor harus dibuatkan berita acara dan pengawas maupun konsultan lapangan bisa mengetahui.
Pembangunan jembatan pengganti sebagai langkah awal dimulainya pekerjaan yang mendapat respon pemerintah pusat, hampir 5 tahun Batola mengalami staknan, Maman Murad berujar. Sehingga semua pihak terlibat dalam membangun Batola perlu ke hati- harian yang lebih serius.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Batola Eddy Supriady selaku PPK saat mendampingi rombongan Komisi III menyatakan, secara teknis jembatan sedikit mengalami pergeseran lokasi dari pembangunan semula, ujarnya.
Sebab perencanaan sudah melalui kajian dan proses yang dilakukan tim teknis, jadi kegiatan tidak masalah, pungkas Eddy. Salah seorang tim pengawas proyek di lapangan dari kontraktor PT Haidar Lestari Agus kepada wartawan menjelaskan, dalam minggu ini tiang panjang sudah datang dan pihaknya menjamin target pekerjaan sesuai kontrak selama 7 bulan atau 210 hari kerja, ujar Agus. (hafrud).-