
Banjarmasin, mediapublik.net
Walikota Banjarmasin Ibnu sina didampingi Perwakilan Rektor ULM Asrani menutup Rapat konsolidasi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) untuk pertamakalinya di Banjarmasin yang digelar selama 4 hari Jum,at (4/10) di Cae Bangi Jalam A. Yani Banjarmasin.
Usai acara Walikota mengatakan konsolidasi BEM SI di Banjarmasin ini adalah bagian upaya kita untuk menghidupkan proses demokrasi apalagi ditengah teman2 mahasiswa yang lagi trend saat ini melakukan demo isu pelemahan UU KPK. Ka rena itu konsolidasi ini menjadi penting untuk menyamakan persepsi sesuai tugas dan peran masing-masing BEM.
Pasca setelah pelantikan DRP RI dan menyongsong pelantikan Presiden gelaran kegiatan yang kontruktif ini jangan jangan sampai kemudian menimbulkan sesuatu yang tidak kita inginkan apalagi sifatnya anti demokrasi menimbulkan masalah, ujar Ibnu.
Sementara itu Kordinator PusaT BEM SI Nurdiansyah mengatakan menyambut baik atas kegiatan konsolidasi ini yang berjalan lancar dan difasilitasi oleh civitas ULM sejak awal kegiatan sampai penutupan memberikan kesan sangat baik.
Hasil dari kegiatan konsolidasi nasional ini dalam menyikapi eskalasi kedepan , evaluasi gerakan, yang jelas bentuk dari outfut ini akan ada gerakan gerakan Kemahasiswaan.
Konteks konsolidasi ini adalah kita menyusun naskah Indonesianya Rakyat , ini menjadi nafas perjuangan aliansi BEM SI , dari 2007 berdiri BEM SI saat ini belum punya satu napas perjauangan sama, sehingga dengan ada napas perjuangan sama akan memperkokoh menjadi bagian komitmen bahwa Indonesia bukan milik segelintir orang elit bagian politik tapi bangsa ini dimiliki oleh rakyat Indonesia.
Menyikapi dilemma revisi UU KUHP, KPK itu jadi bagian eskalasi yang kita bangun sejak pekan lalu dan kemaren hampir dibulan September dengan massif dan dibeberapa bagian wilayah menjadi bagian dari inisiator perjuangan mahasiswa, tekan anak muda Be mini.
Asrani, yang mewakili Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dikatakannya sebagai Akademisi kita ikut mendorong agar mereka jangan sampai didomplengi oleh orang yang tak bertanggung jawab dan kita selalu mengawasi memantau tentang kegiatan mereka namun tak menghalagi tapi mengendalikan mereka .
Karena ini memang masa mereka hak mereka untuk menyampaikan aspirasi , namun yang dikhawatirakan sekali lagi adalah pendopmplengan. Untuk itu mereka mahasiswa harus tetap dalam rel yang benar, .ujar Asrani. (Daus)