Batola, mediapublik.net (21/6)
Warga Teluk Tamba dikagetkan proyek siluman melintasi jalan desa, pasalnya sejak pengerjaan peningkatan jalan tidak ada papan plank proyek. Apakah proyek dana desa atau dana APBD Batola. Hal tersebut seperti diungkap Rasidi warga Teluk Tamba.
Sebelum ada pengerjaan peningkatan jalan sepanjang 800 meter mulai dari depan Puskesmas Tabukan hingga depan rumahnya beredar kabar, jalan dikerjakan dengan fundasi batu dengan lebar 4 meter dan lebar badan jalan aspal 3 meter. Tapi dalam pelaksanaannya lebar aspal dan bahu jalan kurang lebih 3 meter kurang, tutur Rasidi.
Digambarkan Rasidi situasi jalan tersebut Jika hari panas saat parkir motor diatas jalan, maka standar motor masuk ke dalam aspal. Apalagi ketika jalan selesai dikerjakan aspal tersebut tergerus oleh kaki maka batu- batunya lepas karena pada saat pengerjaan kurang gilas tegas Rasidi.
Ia berharap pemerintah daerah Batola Serius menangani proyek seperti ini karena didalam sana yang melewati jalan ini masih ada 3 desa, belum setahun di depan Puskesmas itu sudah amblas hanya dilewati mobil pikup. Sebagai warga sangat wajar jika ia menyebut proyek siluman karena tidak tahu berapa angaran yang digunakan, berapa panjang jalan dan bagaimana kualitas jalan yang dibangun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Batola melalui Kabid. Bina Marga ( Edi ), membenarkan ada pengerjaan jalan dari Dinas PU Batola di desa Teluk Tamba dengan anggaran 800 juta rupiah yang menyerap dana APBD. Namun mengenai lebar jalan 4 meter itu tidak mungkin karena lebar badan jalan yang sempit, sehingga dibuat sesuai kondisi jalan.
Mengenai papan plank melalui via hand phone, Edi menghubungi seseorang yang bernama bule untuk mempertegas ternyata memang tidak dipasang oleh kotraktor pelaksana kegiatan yaitu CV. Pertukangan Mandiri Membangun.
Menurutnya untuk melaksanakan satu kegiatan proyek di Tabukan memang harus dilakukan dengan pendekatan persuasif karena sifat masyarakatnya contoh pada saat Musrembang sudah disetujui ternyata saat pelaksanaan beberapa orang tidak setuju sehingga agak menyulitkan. Dan jalan tersebut masih dalam pemeliharan 5 bulan kedepan, apabila ada kekurangan masih menjadi tanggung jawab kontraktor untuk melakukan perbaikan, tegas Adi Kabid Bina Marga Dinas PU Batola.
Hingga berita ini diturunkan diketahui waktu pemeliharaan habis ternyata kontraktor pelaksana diduga bernama Saleh yang masih menjabat anggota DPRD Batola, ketika akan ditemui enggan dikonfirmasi dan mengatakan kalau mau diekspos silahkan saja.
Kondisi dilapangan terkini jalan tersebut belum ada perbaikan jalan yang amblas dan tidak ada papan plank proyek sehingga menyulitkan warga melakukan kontrol sosial. Kondisi tersebut diperparah dengan tenggelamnya jalan ketika air pasang (Ilham dan Tim)