Banjarmasin, Mediapublik.net.
Haul Guru Sekumpul ( Ulama KH Muhammad Zaini Abdul Ghani) yang diawali dari 1 Maret 2020 diprediksi akan mendatangkan Jutaan pengunjung dibutuhkan persiapan yang permanen dalam upaya mengantisipasi hal hal yang tak diinginkan, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar
Memantapkan Kondisi keamanan, Polisi Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) menggelar rapat koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral dalam rangka Pengamanan Haul Abah Guru Sekumpul ke – 15 Tahun 2020, Senin (24/2) di Ruang Rupatama Polda Kalsel.
Kapolda Kalsel melalui Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Drs. H. Aneka Pristafuddin M.H. selaku pimpinan rapat mengatakan meskipun kegiatan Pengamanan Haul Abah Guru Sekumpul seperti ini telah diselenggarakan tahun ke tahun.
Namun ia berharap hendaknya ini tidak menjadi rutinitas yang monoton sehingga mengurangi kepekaan terhadap ancaman, ketajaman, analisa, maupun prediksi dalam upaya dalam melakukan upaya preventif.
“Selain itu, hal penting yang juga tetap menjadi fokus bersama adalah senantiasa melakukan koordinasi, keterbaharuan informasi serta mengikuti perkembangan termini terhadap dinamika lingkungan yang yang berkembang,” jelas Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Drs. H. Aneka Pristafuddin M.H.
Dalam peringatan hari wafatnya ulama kharismatik yang akrab dengan sapaan Abah guru sekumpul, diperkirakan jamaah mencapai lebih 2 juta. Selain jamaah dari berbagai daerah di penjuru nusantara, negara Asean hingga Tarim Hadramaut, Mekkah dan Madinah.
Untuk mengurangi kemacetan, POLDA dan DISDHUB kalsel sepakat melarang angkutan barang melintas di hari H, kecuali bermuatan bahan pokok, obat-obatan, dan bahan bakar (BBM dan solar).
Bus Rapid Transit (BRT) juga diperuntukan angkutan jamaah haul abah guru sekumpul dari Banjarmasin ke Martapura atau sebaliknya oleh Dishub. Yang digratiskan adalah cara untuk meminimalisir kemacetan pemakaian kendaraan pribadi, ,” jelas Rudiansyah
Kapolres Banjar AKBP Andri Prabowo demi kenyamana keamanan POLRES Banjar menyediakan lahan parkir untuk para rombongan yang akan datang dari berbagai daerah, yang penempatannya akan di sesuaikan dengan jalur keluar asal daerahnya agar lebih memudahkan alat transportasi darat tersebut melintasi jalan yang sudah disiapkan.
Selain itu setiap kendaraan akan mendapat stiker berwarna sesuai dengan asal daerah yang harus di tempelkan di kendaraan dengan di cantumkan nomor telfon yang bisa dihubungi.
Untuk warna stiker, sambung AKBP koko, terbagi 3 warna. Merah untuk daerah Banjarmasin, Banjarbaru, Palangka, Kalbar, Kapuas dan Sungai Tabuk.
Kemudian Biru untuk daerah hulu sungai, Muara teweh, Buntok, Ampah, dan Kaltim via Jln A Yani Hulu sungai atau via Jln Margasari Jembatan sungai Puting/ Marabahan atau disebut sayap kiri.
Warna kuning untuk asal wilayah Pelaihari, bati-bati, batulicin, kota baru, serta kaltim via Jln A Yani pelaihari dan Grogot atau di sebut dengan sayap kanan.
Sementara Dinas Kesehatan Kalsel menyediakan 150 Posko pelayanan kesehatan yang tersebar di berbagai titik lokasi dengan 1.000 lebih dokter, jika dihitung dengan relawan kira-kira 1800an dengan 14 Rumah Sakit Rujukan yang disediakan. ” ujar Kadinkes, HM Muslim.
Hadir dalam acara Rakor tersebut Irwasda Polda Kalse, Pejabat Utama dan Kapolres jajarannya. Tidak hanya itu, nampak hadir pula Gubernur Kalsel diwakili Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Danrem 101/Antasari, Danlanal Banjarmasin, Danlanud Syamsuddin Noor, Kesbangpol Provinsi Kalsel, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, perwakilan keluarga dan relawan Guru Sekumpul, PLN, PDAM Banjarmasin, Dinsos, Dinkes, PT Telkomsel, KPU, Bawaslu, dan lainnya. (MP/ Rahmah/hum)