Banjarmasin, mediaPublik.net
Aula Rektorat 2 lantai 2 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin adalah Lembaga Pendidikan Tinggi kebanggaan Banua jadi tempat di gelarnya Bincang Bareng Media (BBM) antara Kantor Perwakilan (KPW) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (25/7) dengan Puluhan awak Media Cetak, elektronik dan online.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Wahyu Pratomo, juga di dampingi para pejabat BI Kalsel, Rizal Putra,Erik Mulyana, Indra Gunawan dan Krisno dalam pemaparannya menjelaskan, bahwa penyesuaian Merchant Discount Rate (MDR) QRIS bertujuan meningkatkan layanan kepada pelaku UMKM, pedagang dan pengguna QRIS
Sejak awal peluncuran tahun 2019, BI telah menggunakan MDR QRIS sebesar 0,7 persen. Per April 2020 BI membebaskan kelompok pedagang usaha mikro (UMI) dan pengenaan MDR, sebagai respon atas kondisi ekonomi yang tengah lesu akibat pandemi.
Mulai 1 Juli 2023 MDR QRIS kembali dikenakan untuk UMI dengan tarif sebesar 0,3 persen. Tarif MDR tersebut lebih rendah dibanding tarif MDR saat awal peluncuran QRIS. Tarif MDR QRIS dikenakan kepada UMI juga lebih rendah dibanding golongan lainnya, yaitu Usaha Kecil (UKE), Usaha Menengah (UME) dan Usaha Besar (UBE) sebesar 0,7 persen, serta statiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Services Obligation (PSO) sebesar 0,4 persen.
Tidak semua tarif MDR QRIS disesuaikan, Merchant QRIS kategori Government to People (GP) seperti bansos, People to Government (PG) seperti pembayaran pajak, paspor dan donasi sosial tetap sebesar 0 persen alias nihil.
Alhamdulillah QRIS sudah diterima dengan baik oleh masyarakat dan semoga makin lebih baik, karena QRIS mendukung kegiatan ekonomi masyarakat pedagang pada saat yg sama tambah kredit pada rekening.
Dalam setahun terakhir, volume dan nominal transaksi QRIS juga lebih signifikan sebesar 152 persen dan 175 persen.
Di Kalimantan Selatan saat ini sudah ada 454,986 pengguna QRIS. Sebanyak 95,87 persen Merchant QRIS merupakan pelaku UMKM.
Dalam waktu dekat BI Kalsel akan menyelenggarakan Festival Antasari 2023 dengan tema Banua Go Digital.
Awal September 2023 BI Kalsel akan menyelenggarakan Seminar Internasional yaitu Transformasi Ekonomi Hijau dengan pembicara juga ada dari Luar Negeri utk mensosialisasikan pemahaman ekonomi Hijau, tutup Wahyu.
Turut Hadir atas undangan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia jajaran Petinggi KPw BI Kalsel, Ekonom Ahli, Indra Gunawan, Ekonom Senior, Riza Putera, Plt. Kepala Tim Implementasi KEKDA, Erik Muliawan, Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah, Bp. Trisno Sumaryadi, Moderator : Kepala Unit Kehumasan, . Adhi Nugroho bersama jajaran seksi Humas BI Kalsel. (Hart)