mediapublik.net, Pelaihari
Gelaran Acara Ngopi bareng bersama komponen masyarakat Tanah Laut menjadi Thema dalam aksi lahirnya Perkumpulan Rakyat Tanah Laut (PERAKTALA) bersama Koran Mediap Publik dalam menyikapi keberadaan Pejuang Pendiri Tanah Laut untuk acara utama Panjatan Doa Bersama memohonkan ampunan kepada Allah SWT.
Cafe d’Green Idol jalan Syairani Komplek Perkantoran Gagas Pelaihari Rabu (2/12) bertepatan dengan hari Jadi Tanah Laut ke 55 dipenuhi undangan yang menyampaikan beragam aspirasi dalam sesion Dialog Rakyat.
Berasal dari berbagai macam latar belakang, berbagai isu yang berkembang di Kabupaten, menjadi objek paparan , baik sosial, ekonomi hingga politik dengan tetap mengedepankan etika komunikasi yang baik.
Ketua Umum PERAKTALA yang juga Pimpinan Umum/ Owner Media Publik, Online mediapublik.net, M. Z. Firdaus menyatakan bahwa kemajuan Kabupaten Tanah Laut merupakan tanggungjawab kita bersama.
“Sumbangsih tidak hanya berupa tenaga tetapi dapat juga berupa pemikiran serta kritik yang membangun sebagai pemantik kemajuan Tanah Laut,” paparnya.
Ustadz Arif Rahman, salah satu tokoh pemuda dari unsur alim ulama, dalam memimpin doa bersama dan tausiyah singkat berharap agar suasana rukun dan damai di Kabupaten Tala tetap terjaga, tidak terpengaruh isu-isu yang memecah belah ataupun terprovokasi oleh gerakan-gerakan inkonstitusional seperti di daerah lainnya.
Salah satu tokoh masyarakat Tala, H. Sayuti, dalam pernyataannya memberikan apresiasi atas kinerja pemerintah daerah selama ini, dengan berbagai catatan perbaikan, khususnya pelurusan sejarah Tala sebelum berdiri sebagai Kabupaten otonom.
Dia menginginkan dengan mewakili rakyat Tala agar pembangunan monumen pendiri Tanah Laut dibuat lebih representatif dan pelaksanaan Hari Jadi Kabupaten dapat dikuatkan dengan adanya perda/perbup sehingga dapat menjadi dasar penulisan literasi sejarah Tanah Laut secara menyeluruh dan dimasukan ke dalam pelajaran muatan lokal bagi anak usia sekolah.
Refleksi Hari Jadi 55
Dalam diskusi yang dipantik oleh Firdaus, dengan tema “Tanah Laut Hebat” lebih banyak menyoroti soal ketimpangan pembangunan, kesejahteraan sosial dan ekonomi kerakyatan.
Ke depan PERAKTALA diharapkan menjadi lembaga think-thank para pemikir serta kritikus yang akan memberikan masukan kepada pemerintah daerah, menjadi mitra strategis bukan hanya menjadi komuditas politik jelang pilkada.
Dari pantauan media , peserta Diskusi yang dimulai dari pukul 17.00 Wita hingga 18.30 Wita tidak nampak dari pihak Muspida Kabupaten Tala berhadir dalam diskusi tersebut karena undangan hanya diperuntukkan secara pribadi kepada Bupati Tala , Wabup dan Ketua DPRD, meskipun begitu hasil diskusi akan dijadikan rekomendasi untuk disampaikan pada para pihak yang berkepentingan.
Usai Diskusi, dilaksanakan foto bersama dan liputan video yang mengumandangkan Yel yel PERAKTALA, dalam gerakan di bidang ekonomi kerakyatan dan penuntasan masalah-masalah sosial yang akan menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah, DPRD, Komponen Rakyat dalam pembangunan Kabupaten Tala yang lebih baik. (MP/Rilis/Yamadipati).