mediapublik.net, Banjarmasin
Terkonfirmasi oleh Tim mediapublik.net (26/1) terkait pembangunan Pagar beton instalasi Farmasi yang bermasalah Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dr. Tabiun Huda mengatakan saat ini untuk Permasalahan Pembangunan Pagar Beton pembatas pada gedung instalasi Farmasi yang bermasalah tersebut masih berproses di Kejaksaan negeri (Kejari) kota Banjarmasin,
Kasus ini sudah masuk dalam tahapan penyidikan jadi kita harus taat terhadap proses Hukum Dan penyidikan tersebut sambil menunggu hasil akhirnya seperti apa ucap nya.
Sementara kelanjutan perbaikan Pagar beton yang roboh tersebut kami dr Dinkes kesehatan kota Banjarmasin belum ada rencana untuk perbaikan Pagar beton tersebut di tahun 2024, kita tunggu dulu selesai permasalahan sambil menunggu proses penyidikan selesai dari pihak terkait tentang permasalahan tersebut ujar Kepala Dinas yang baru saja dilatik ini menduduki jabatan barunya.
Dari penelusuran Tim investigasi Mediapublik.net, dugaan Korupsi Pembangunan Pagar Pembatas gedung instalasi Farmasi Milik dinas kesehatan kota Banjarmasin yang roboh Di kerjakan Tahun 2022 Yang lalu Oleh pelaksana CV Mitra Perkasa Dengan Nilai Pagu 1,2 Milyar,pada Tahun 2023 pagar Beton tersebut Mengalami roboh dan ambruk,
Kepala Seksi Intelejen (Kasi Intel) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, Dimas Purnama Putra SH, tengah mendalami dugaan korupsi pada lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal ini Dinas Kesehatan Banjarmasin
Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarmasin Melalui Kasi Intel Dimas purnama SH, saat ini bahkan sudah menaikkan status kasus pembangunan pada pagar pembatas gedung instalasi Farmasi Milik Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin itu ke tahap Penyidikan.
“Benar dan kasusnya sudah naik ke tahap penyidikan. Nanti detailnya hasil penyidiknya,” ucap kasi Intel Kejari Banjarmasin Dimas saat di wawancarai di ruang kerjanya Hari rabu tanggal 24/1/2024 pagi,
Kasi intelejen Dimas Purnama Putra SH tak membantah adanya penyidikan atas kasus itu dan mengakui telah memeriksa sejumlah saksi. Kata Dimas sudah kurang lebih dari Lima orang saksi yang diperiksa atas dugaan korupsi pembangunan Pagar pembatas gedung instalasi Farmasi Milik Dinas Kesehatan Pemko. Banjarmasin tersebut, (MHD)