Banjarmasin, mediapublik.net
Musyawarah Daerah (MUSDA) Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Banjarmasin dalam agenda pemilihan Ketua DPD KNPI Banjarmasin yang berlangsung Senin (28/10) di Gedung DPD KNPI Kalsel Banjarmasin berjalan dengan lancar.
Darul Huda Mustaqim, selaku Cretaker Ketua KNPI Banjarmasin mengatakan melalui tahapan Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) untuk persiapan MUSDA sampai pada Penjaringan Calon Ketua DPD KNPI berakhir 28 /10 dan verifikasi Calon berjalan mulus.
Hasilnya terjaring 1 orang calon yang siap untuk maju kepanggung MUSDA yang telah terverifikasi Muhammad Imam Satria Jati yang didukung oleh beberapa Organisasi Keperemudaan (OKP) dan Kelompok Cipayung plus yang telah terekomendasi .
Setelah melewati tahapan beberapa bahasan agenda MUSDA maka disesion terakhir tiba dalam pemilihan Ketua KNPI Banjarmasin tanpa menggunakan waktu yang panjang para OKP bersepakat secara aklamasi setuju untuk memimpin Ketua KNPI Banjarmasin periode 2019-2022 memilih Imam Satria Jati, SH sebagai Ketua yang sah.
Sementara itu Imam Satria Jati, SH mengatakan setelah melewati tahapan musayawarah sampai kepemilihan, atas dukungan kepada dirinya , Imam mengucapkan terimakasih sudah memepercayakan untuk memimpin KNPI Kota Banjarmasin, dan berharap di support baik dari ide, gagasan dukungan moril agar bersama teman kepenguruan nanti betul-betul mampu menjalankan amanah.
Bagaimana komposisi kepengurusan yang dideadline segera menyampaiakan susunan kepengurusan yang menjadi hak Preogratif Ketua.
Yang jelas kita semua inginkan agar terwakili dari semua pihak semua aspek, tentunya pihak-pihak yang memiliki kemampuan atau memiliki niat untuk kepemudaan di rangkul baik dari organisasi yang terhimpun atau tidak seperti para komunitas yang kecil atau bidang apapun.
Kemudian untuk waktu tiga bulan kedepan akan dilakukan orientasi organisasi dengan menyamakan sikap pemikiran bagaimana dalam tubuh KNPI di Kota Banjarmasin bisa bersatu dalam satu wadah, yang dilanjutkan akan mengagendakan rencana kerja yaitu Pelantikan dan Rakerda itu yang paling penting.ujar Imam.
Berkenaan dengan tahun politik kami tak akan terikutkan untuk hal itu yang ada cuma satu sikap kita lebih kepada pendidikan politik saja artinya siapapun orang yang ikut dalam arena PILKDA kita lebih ke bahan objek dalam politik
yang jelas kita berharap pemimpin kedepan itu betul-betul mampu mencapai tujuan-tujuan pemilih dan pemerintahan kota jadi lebih baik intinya seperti itu dan konsentrasi kita nanti kita akan membangun partisipatif rakyat dalam berpolitik sehingga tidak ada lagi namanya Golput, jadi semua harus partisipatif , memilih dengan hati nurani dengan pilihannya sendiri, jelas Rengacara ini. (DAUS)