mediapublik.net, Pelaihari
Demikian dikatakan Kabid Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata Tala, Anang Ifansyah, ST, selaku Pejabat Pembuat Komitmen , dalam giat syuting Film “When Love Calls from The Bottom of Borneo” (WLCFBB) pada mediapublik.net Selasa (21/3) di Ruang Kerjanya di Pelaihari.
Setelah ditanda tangani kontrak pembuatan Film Persatuan Karyawan Film dan Televisi (KFT) yang disaksikan Bupati Tala Sukamta 15 Februari lalu di Jakarta, dalam produksi nya di Tanah Laut sudah memasuki hari ke 12.
Ditambahkan Anang untuk hari ini Selasa 21/3 syuting di lokasi 1 Pantai Batu Lima desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah laut yang dilanjutkan pada lokasi 2, di Rumah samping Gereja GKE Maranatha Angsau Kecamatan Pelaihari Kabupaten TanahLaut.
Ditempat sama Sekretaris Divisi Sutradara Bejo Sulaktono membenarkan kalo syuting dari 8 Maret sampai dengan 21 Maret itu sudah ada 12 Syuting day (12 hari syuting) dari 15 titik wisata yang dilakukan kegiatan syuting pada Destinasi wisata yakni Bajuin, Takisung , Bati Bati, Batu Lima.
Dalam syuting itu medan yang dihadapi kadang terganggu seperti hujan, tapi bisa diantisipasi dengan jalan ceritranya jika hujan maka naskah film disesuaikan dengan apa yang terjadi saat itu ketika kegiatan syuting berlangsung.
Disinggung kapan selesainya syuting film , menurut Bejo yang memakai topi Putih berkaos kuning ini, diprediksi 23 Maret sudah selesai diteruskan , editing pasca produksi 3 bulan dan di akhir Juli 2023 sudah diserahkan ke Pemkab. Tala selanjutnya akan istribusikan ke semua bioskop yang ada di Indonesia melalui jaringan XXOne, juga kita OTTkan dimasukkan ke Maxtream, video.com, disney,netfix dan yang lainnya.
Sebelumnya pendistribusian film tersebut ujar Sekda Tala Dahnial , film itu akan ditayangkan di seluruh bioskop yang ada di Indonesia. Yang menangani langsung rumah produksi Happening Films, termasuk juga promosi di media sosial,”
Tentang anggaran pembuatan film itu sendiri alokasi dana Rp 5 miliar yang diambil dari pos anggaran Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut (Tala) dalam APBD murni 2023. Menurut dia, film itu digarap untuk menggenjot kemajuan pariwisata di Tanah Laut, umumnya Kalimantan Selatan.(MP)
Bejo