(kiri-kanan). Paparan dilakukan oleh Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo (tengah),
Direktur Risk Management Grandhis H.Harumansyah (paling kiri), Wakil Direktur Utama Bob T.Ananta (dua dari kiri), Direktur Finance & Strategy Ade Cahyo Nugroho (empat dari kiri), Direktur Sales & Distribution Anton Sukarna (paling kanan) di Kantor Pusat BSI (22/9)
Bisnis emas dan haji menjadi mesin utama pertumbuhan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) hingga Kuartal III 2025
mediapublik.net, Jakarta
Per Juni 2025, laba BSI tumbuh solid di angka 10,21% (YOY) mencapai Rp3,74 triliun (audited), menjadikan BSI salah satu bank di Indonesia dengan pertumbuhan tertinggi. Rerata indikator kinerja keuangan BSI tumbuh dobel digit atau di atas industri.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat kinerja bisnis dengan mengandalkan dua lini utama yakni BSI Mobile E-Mae (Ekosistem Marketplace Syariah) serta Haji dan BJD (Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan Biaya Perjalanan Ibadah Umrah/Badal Haji). Kedua segmen tersebut kini menjadi motor penggerak pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan industri keuangan syariah nasional.
Direktur Utama PT BSI, Anggoro Eko Cahyo produk Haji dan BJD mencatatkan pertumbuhan signifikan. BSI berhasil menempatkan diri sebagai bank syariah dengan portofolio tabungan haji terbesar di Indonesia. Menurut data perusahaan, hingga kuartal III 2025 jumlah setoran awal haji melalui BSI meningkat [persentase] dibandingkan periode sama tahun lalu.
“Layanan tabungan haji, umrah, hingga badal haji adalah kekuatan BSI. Kami ingin memastikan masyarakat Indonesia mendapatkan akses mudah dan terpercaya untuk melaksanakan ibadah ke Tanah Suci,” tambahnya.
Pengamat ekonomi syariah menilai, strategi BSI fokus pada ekosistem digital dan layanan haji-umrah merupakan langkah tepat di tengah tren gaya hidup halal. “Segmen ini memiliki captive market yang kuat, sehingga dapat menjadi mesin pertumbuhan berkelanjutan bagi BSI,” (**hum)
