mediapublik.net, Tabunganen-Batola
Edukasi Stunting turut menjadi bagian dari tugas penyebaran informasi publik oleh Diskominfo Batola. Bersamaan dengan sosialisasi internet sehat edukasi stunting turut disampaikan kepada pelajar di SMAN 1 Tabunganen.
Para remaja Sekolah Menengah merupakan target sasaran edukasi stunting karena usia muda adalah bagian dari persiapan untuk melahirkan generasi sehat tanpa stunting.
Stunting adalah gagal tumbuh pada anak dan menjadikan anak yang gagal tumbuh itu menjadi kurang cerdas.
Wieke Diskominfo Batola sampaikan materi stunting is a cyclical process yaitu stunting adalah sebuah siklus yang berproses. “anak stunting, akan menjadi anak yang kurang cerdas sehingga diprediksi akan berpendidikan rendah, jika berpendidikan rendah maka anak yang stunting ketika dewasa akan mendapatkan upah yang rendah.
Upah yang rendah akan membuat seseorang tidak mampu memenuhi diri dan keluarganya dengan makanan yang bernutrisi cukup. Ketika tidak mampu membeli makanan tersebut, wanita yang hamil akan kekurangan nutrisi serta balitanya, “paparnya.
Efek jangka panjang dari stunting yang tidak di inginkan, melalui edukasi yang diberikan siswa diharapkan mampu memahami bahwa untuk melahirkan generasi yang sehat harus dimulai dari diri sendiri dan kesiapannya.
Prioritas anak lulus SMA terdiri dari tiga K, Kerja, Kuliah atau Kawin karenanya Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Diskominfo kepada anak SMA merupakan upaya untuk mencegah lahirnya generasi stunting dengan memberi edukasi cegah stunting sejak pasangan usia subur dan mencegah stunting pada masa kehamilan. (MP/Diskominfo)