Banjarmasin, mediapublik.net
Aliansi Kabupaten
Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), City Sanitation Summit (CSS) XIX tahun 2019
yang dilaksanakan di Kota Banjarmasin, berhasil menelurkan sebuah deklarasi
yang disebut juga sebagai Deklarasi Banjarmasin.
Ketentuan tercantum dalam
deklarasi yang dibacakan oleh Walikota Depok, Mohamad Idris, itu adalah,
Kepemimpinan Kuat Untuk Keberlajutan Sanitasi Aman. Kami Bupati dan Walikota
yang tergabung dalam Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dalam
rangka pencapaian SDGs, khususnya tujuan ke 6 tentang pembangunan air minum dan
sanitasi, berkomitmen.
Pertama mengkonsolidasikan
seluruh sumber daya dan mewujudkan pencapaian SPM yang ada melalui peningkatan
alokasi dana desa atau kelurahan partisifasi dunia usaha, pemanfaatan dana
zakat, infaq, sadaqah, wakaf atau ziswaf, dan mengkonsolidasikan seluruh sumber
dana masyarakat, mitra pembangunan, lembaga kredit mikro dan hibah perorangan
atau kelompok
Kedua menyelenggarakan
layanan sanitasi menyeluruh berkelanjutan menuju sanitasi aman melalui
pemisahan regulator dan operator, peningkatan kapasitas kelembagaan serta
peyertaan modal bagi daerah yang memiliki badan usaha layanan sanitasi
Ketiga merekomendasikan kepada pemerintah pusat dengan menyiapkan
strategi dan arah kebijakan, dukungan pembiayaan untuk pelaksanaan implementasi
yang responsif terhadap variasi kebutuhan daerah (kabutan atau kota).
Kemudian memperluas tugas provinsi
untuk pelaksanaan dukungan pembiyaan di bidang sanitasi, dan memberikan
penghargaan atau insentif kepada pemerintah kabupaten atau kota yang telah
berhasil dalam pencapaian target sanitasi.
Kegiatan rapat tahunan CSS,
AKOOPSI yang dilaksanakan di Ball Room, Hotel Rattan In, Banjarmasin itu,
dibuka langsung oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Selasa (24/09)
Dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Provinsi Kalsel H Haris Makkie, pria
yang akrab Paman Birin ini mengatakan, dalam konsep pengembangan wilayah, baik
di kabupaten maupun kota, sanitasi merupakan aspek yang sangat penting.
Implementasi berbagai
kebijakan di bidang sanitasi, lanjutnya, memiliki sasaran mewujudkan layanan
sanitasi menyeluruh dan berkelanjutan. “Di Kalimantan Selatan, saat ini banyak
kabupaten dan kota, yang saya lihat sudah membenahi strategi sanitasinya,”
ujarnya.
Tentu saja, dalam konteks yang lebih besar, Pemprov Kalsel akan terus berupaya
mendorong terwujudnya layanan sanitasi yang menyeluruh, di seluruh kabupaten,
kota.
“Kami memiliki
konsep pengembangan wilayah kota metropolitan Banjarbakula. Konsep ini mencakup
5 kabupaten, kota, yaitu Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar,
Kabupaten Barito kuala, dan Kabupaten Tanah Laut,” katanya.
Banjarbakula, jelasnya,
merupakan satu dari 10 kawasan metropolitan baru yang saat ini tengah
dikembangkan di Indonesia. “Dalam pengembangannya, yang menjadi prioritas
adalah tata kelola sanitasi,” jelasnya.
Berkat dukungan dari
pemerintah pusat, ucapnya lagi, Banjarbakula kini telah memiliki berbagai
fasilitas pendukung kawasan, seperti bus rapid transit, sebagai moda
transportasi pendukung, kemudian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Banjarbakula. “Fasilitas-fasilitas pendukung ini
disiapkan dalam rangka menunjang kesiapan kawasan metropolitan banjarbakula,”
pungkasnya.
Sementara itu, Menteri
Bappenas Bambang Brodjonegoro yang hadir lansung dalam kegiatan tersebut mengatakan,
sanitasi yang bagus di sebuah kota merupakan tanggungjawab kepala daerah.
Karena itu, ia tidak ingin
ada kota atau kabupaten terlebih anggota AKKOPSI yang dalam perjalanan
kepemimpinannya tidak memiliki target menutaskan program Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
“Sanitasi itu
adalah tanggung jawab kepala daerah Kabupaten Kota. Jadi nanti masing-masing
kabupaten kota, apalagi anggota AKKOPSI tidak boleh bilang kalau saya anggota
AKKOPSI tapi saya tidak punya target PHBS, itu artinya keanggotaannya di
AKKOPSI perlu ditanyakan, serius atau tidak menangani masalah sanitasi,”
tegasnya
Dalam kesempatan tersebut,
Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro, bersama Ketua AKKOPSI yang juga
Walikota Jambi, Syarif Fasha, juga menyerahkan penghargaan kepada 5 Kabupaten
Kota unggulan dalam pengelolaan lumpur tinja, diantaranya Kota Kendari,
Kabupaten Gresik, Kota Bekasi, Kabupaten Kulon Progo dan Kota Surakarta.
Untuk tahun 2020 nanti, kota
yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Aliansi Kabupaten Kota
Peduli Sanitasi (AKKOPSI), City Sanitation Summit (CSS) ke XX adalah Kabupaten
Tanggerang.(MP/humpro-bjm/ Advertorial)