DPP SIRKAL Gelar Dialog & Haul jama Pejuang Banjar 9 Nopember

mediapublik.net, Banjarmasin

Bertempat di Cafe Liwar Padas jalan Sultan Adam Banjarmasin, Dewan Pimpinan Pusat Sentral  Informasi  Reformasi Rakyat Kalimantan (DPP SIRKAL), Senin (9/11) menggelar acara Dialog & Haoel Djamak memperingati Pertempuran 9 Nopember 1945.

Thema yang diangkat adalah Mengungkap Sejarah Perjuangan Rakyat Kalimantan pada pertempuran Pejuang Banjar melawan Kolonial Walanda di Banjarmasin.

Dengan nara sumber Dosen FKIP Rusdiansyah Effendi dan Drs. Alimun Hakim, MM   sebagai ahli waris Pejuang Banjar yang  dimoderatori  Didi Gunawan dari Media Online ditambah kehadiran dari peserta dialog dari berbagai unsur LSM, Aktivis, Pemuda Mahasiswa serta dari perwakilan Pemerintahan acara dialog ditanggapi dengan antusias.

Ketua DPP SIRKAL Syamsul Daulah mengatakan  acara yang digelar hari ini bertepatan dengan pertempuran pejuang Kalimantan melawan Kolonial Belanda mendukung keberadaan Asrama Tatas yang saat ini sudah ditempati  Masjid Sabilal Muhtadin.

Banyak pejuang dan rakyat yang gugur tertembak bahkan terbunuh  saat mempertahankan wilayah tersebut  dalam  perjuangannya dari jalan Panjaitan, Kampung Sungai Mesa,  Banua Anyar, Pasar lama,  Pahlawan, Keramat,  Sungai lulut, Alam roh , Cintapuri Gunung Karini Pelaihari,  Batakan  kabupaten Tanah Laut.

Para pejuang tersebut tak meminta apa apa , karenanya untuk mengenangnya kepedulian terhadap perjuangan mereka,  hari ini kita peringati , ujar Syamsul.

Momentum ini meski daerah tidak peduli namun kita peduli mudahan momentum  ini dapat kita jadikan hari bersejarah bagi rakyat Kalimantan Selatan bahwa telah terjadi pertempuran di Banjarmasin sehari sebelum meletusnya perang  10 Nopember di Surabaya.

Syamsul berharap Pemerintah Kota Banjarmasin & Kalsel  dapat menjadikan peristiwa 9 Nopember itu sebagai momentum tahunan kedepannya. Sementara DPP SIRKAL terus menjadi motivator dimana  sudah 12 tahun  ini  dilaksanakan peringatan disetiap 9 Nopember  sebagai hari  perjuangan  rakyat banjar.

Menanggapi adanya keinginan peserta dialog dari Mmahasiswa  agar sejarah ini juga dipublikasikan disosialisasikan ke dalam Campus hal itu disambut  baik Oleh DPP SIRKAL, hal mana menurut Syamsul apa yang dilakukannya bersama ahli waris dan rekan di aktivis adalah bentuk kepedulian kepada pejuang agar generasi yang hidup sekarang jangan sampai melupakan sejarah.

Lebih baik lagi sejarah ini dapat dimasukkan ke kegiatan sekolah, campus di ekstra Kulrikulum sebagai muatan lokal sekolah, jelas Syamsul.

Sementara itu Ahli Waris Drs. Alimun Hakim, MM  dari keturunan keluarga  Pejuang Muhammad  Amin Effendi  mengatakan berucap menyukuri atas kehadiran para peserta dalam acara Dialog & Haoul ini yang terus mengapresiasi apa yang dilakukannya.

Tujuannya dari kegitan haul ini tak lain adalah salah satu upaya untuk membangkitkan semangat juang sejarah pertempuran Pejuang Banjar melawan Kolonial Belanda sehingga terus  menumbuhkan silaturahmi generasi saat ini secara berkelanjutan.

Tidak ada kata menyerah dalam perjuangan , alhamdulilah respon digelarnya acara ini disambut dengan baik meskipun hanya dihadiri dari grasrood tapi benar benar ihlas. Sedangkan bagi perwakilan pemerintah seperti Gubernur Kalsel,  Walikota , Dinas Soial, Pariwisata harus inten dengan  acara ini bagi yang belum hadir kita wasangka baik saja  pada mereka,  mungkin mereka  dalam kesibukan, jelas Alimun.

Rusdiansyah dosen FKIP ULM mengatakan  bangga pada DPP SIRKAL dapat  memperingati setiap tahun peristiwa heroik , 9/11-45, maknanya pertama silaturahmi bagi yang tahu, bagi yang tidak tahu menjadi  motivasi untuk meningkatkan  memantapkan  semangat juang dalam mengisi pembangunan.

Sejarah itu fakta jaman Lalu, kalau terlupakan, berharap setelah ada peringatan ini  ada diterbitkan buku otobografi secara khusus  tentang  Perjuangan M Amin Efendi  Cs, tentang  perjuangan Bprek dimana keduanya ini mengisi satu sama lain sebagai upaya awal karena peristiwa 9/11 itu satu hari sebelum 10 Nopember 1945 di Surabaya. `

Jika  ada keinginnan mahasiswa didalam campus untuk membedah mengetahui  kisah Perjuangan Banjar,  kita bersedia untuk memfalitasinya karena  akan sangat lucu didalam kampus mahasiswa tak tahu diluar kampus malah orang lebih tahu, ujar Rusdi pada mediapublik.net . (MP).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *