Banjarmasin, mediapublik.net
Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini diwarnai dengan ekonomi Syariah yang melahirkan para pebisnis Islam secara nasional.
Banjarmasin Kalimantan Selatan juga menjadi titik sentral perkembangan ekonomi Syariah seiring digelarnya Festival ekonomi Syariah (Fesyar) dimulai 12 – 14 september 2019.
Dibuka langsung oleh anggota Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi Festival Ekonomi Syariah dengan dipukulnya beduk bersama Gubernur Kalsel, BI, DPRD Kalsel, tokoh Agama di Pertemuan terbuka Hotel Mercure Banjarmasin Kamis (12/9) menandai kegiatan gerakan ekonomi syariah di kalsel berjalan dengan berbagai even kegiatan.
Pelemahan ekonomi Indonesia saat ini tak hanya dipengaruhi oleh faktor dalam negeri tapi juga luar negeri dimana ekonomi dunia sedang tidak menentu memberikan dampak bagi Indonesia dalam hal ini kita sama-sama tahu bahwa telah terjadi antara Amerika dan Cina dan beberapa negara lain terjadi gejolak ekonomi dan dampaknya adalah pastinya akan menyebabkan harga komoditas tak stabil.
Hal itu menyebabkan kita harus siap-siap ujar Rosmaya untuk memperkuat ingin mengatakan bahwa posisi ekonomi Indonesia di dunia yang saat ini adalah sebagai konsumen dan produsen kita sama-sama tahu adalah bahwa Indonesia merupakan konsumen makanan pariwisata halal.
Sementara Kepala Perwakilan BI Kalsel wilayah Kalimantan Herawanto mengatakan
di kawasan Timur Indonesia salah satu pusat penyebaran Islam suku Banjar merupakan Suku yang mendiami Kalimantan Selatan yang berasal dari Islam merupakan landasan budaya dan identitas komunitas orang Banjar dan konsep ekonomi syariah.
Hal yang tidak asing lagi karena nilai-nilai ajaran Islam yang berkaitan dengan kebiasaan perilaku ekonomi orang Banjar yang sangat kental dengan nilai kajian Islam dibidang ekonomi salah satu pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan memiliki penduduk sebanyak 3 juta jiwa yang didomiasi Islam.
Pagelaran Ekonomi syariah diarea Kawasan Indonesia Timur yang digelar selama 3 hari mulai dari tanggal 12 sampai dengan 14 September 2019 dengan pengembangan ekonomi Syariah dapat menjadi salah satu motor Sumber Baru pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kegiatan ini merupakan perwujudan dari sila ke-3 , ekonomi dan keuangan syariah yakni penguatan riset operasi ekonomi dalam berbagai kegiatan berupa lomba seni, forum bisnis serta pameran rangkaian kegiatan yang telah disiapkan di mana ada kegiatan yang tentunya menarik dan melibatkan berbagai unsur masyarakat dari kegiatan usaha ekonomi syariah.
Seminar model pemberdayaan ekonomi melalui optimalisasi model pemberdayaan ekonomi yang semuanya baik nasional maupun kegiatan focus group discussion model di hotel Mercure Banjarmasin merupakan kegiatan kuliah umum mengangkat tema pemberdayaan pondok pesantren dalam kemandirian ekonomi digital economy.
Selain itu kegiatan tablik akabar dengan ekonomi Syariah sebagai rahmatan lil alamin dengan penceramah Kyai yang tertua KH Mukri Yunus di masjid Sabilal Muhtadin, pengelolaan makanan sehat dan halal kesehatan.
Herawanto berharap sesuai tema 2019 yaitu Bergerak bersama semoga kegiatan ini dapat menjadi pendorong bagi berkembangnya ikut bicara sebagai salah satu motor utama Sumber Baru pertumbuhan ekonomi dan juga kesejahteraan masyarakat khususnya di kawasan Timur Indonesia.
Gubernur Kalsel Sahbirin diwakili staf ahli Fathur mengatakan Pemerintah terus berupaya untuk melakukan reformasi yang dapat mendukung pengembangan agribisnis secara sempurna dalam budaya Banjar . Prinsip ekonomi syariah sangat baik dikembangankan di Indonesia.
Ekonomi syariah bersifat inklusif yang lebih panjang dan berkeseimbangan. Sekarang tinggal strategi yang dikembangkan untuk kepentingan ekonomi tersebut.salah satunya FESYAR ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana mengedukasi masyarakat dalam perekomian syariah, jelas Fathur. (MP)