Hama Tongro serang Tanaman Padi Batola, Kadis Hj. Murni serukan untuk mengendalikannya

mediapublik, net, Marabahan

Penyakit Tungro merupakan penyakit padi yang disebabkan oleh dua jenis virus yaitu virus yang berbentuk batang atau virus batang tungro padi Rice tungro bacilliform virus (RTBV), dan virus berbentuk bulat atau virus bulat tungro padi Rice tungro spherical virus (RTSV).

Kedua virus tersebut ditularkan oleh beberapa spesies wereng hijau dan wereng daun lainnya. Tanaman padi yang terinfeksi virus-virus tungro umumnya tampak kerdil dan daun berwarna kuning terutama pada daun muda.

Sejak tahun 1981, penyakit ini telah meluas dari Sulawesi Selatan ke Bali, Lombok, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Hingga saat ini hampir seluruh sentra produksi padi di Indonesia , juga dialami oleh tanaman padi yang ada di Barito Kuala tidak terlepas dari penyakit tungro yang meresahkan para Petani.

Untuk Bartito Kuala (Batola) yang terkena serangan penyakit Tungro tersebut ada di wilayah   Kecamatan Tabukan, Anjir Muara, Anjir Pasar dan Tamban yang biasanya hari ini  tidak pernah terserang hama Tungro tersebut kini mereka terkena  hama Tungro.

Ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian Tanama pangan Hj. Murniati pada mediapublik.net saat berada diruang kerjanya kemarin.

Dalam kondisi cuaca  seperti ini hujan panas yang tak mengenal musim memang rawan akan penyakit tersebut. Oleh karena itu ujar Wanita berkacamata ini, menghimbau kepada para Petani agar waspada mengendalikan wereng hijau sebagai pembawa Penyakit tanaman Tungro dibawa oleh serangga yang hinggap ditanaman sehat kemudian menularkan ke tanaman yang lain.

Untuk mengatasi itu kami sudah melakukan pengendalian melalui PPL memberikan penyuluhan edukasi tetang  hama Tungro agar dapat teratasi, meski demikian  Dinas hanya mengusulkan, menyikapinya adalah petaninya mau tidak Petani mencabut tanman yang sudah terinpeksi tungro tersebut.

Kadang petani enggan melakukan itu mencabut tanaman lacakan yang terserang bila tak di hentikan maka akan meluas serangan tungro tersebut.

Tanaman pembawa  itu harus dimusnahkan, bila benih dilakukan berulang  ulang maka tanaman akan  terserang tungro.

Murni berharap tanaman yang terekna tungro varitas sumber benihnya harus diganti, jangan hanya itu aja, alangkah baiknya tanaman dengan tanaman lokal diganti dengan tanaman yang lain, padi unggul.

Untuk mengatasi serangan hama tungro tersebut Pemkab Btola bersinergi denga pemprov. Kalsel .(Mahdi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *