mediapublik.net, Jakarta
Presiden Joko Widodo mengaku khawatir devisa negara defisit karena lebih banyak masyarakat yang minat ke luar negeri. Jokowi lantas meminta para kepala daerah untuk mengajak warganya wisata di dalam negeri.
“Saya titip soal wisata, kita bisa defisit soal wisata, yang datang ke sini belum banyak, yang keluar malah lebih banyak. Kalau kita tidak rem bisa defisit. Tolong masyarakat, Pak Gubernur, Wali Kota, ajak masyarakat wisata di dalam negeri saja. Setuju?” kata Presiden.
Jokowi kemudian menyindir bahwa banyak pejabat yang melakukan pelesiran ke luar negeri. Bahkan banyak pejabat yang memamerkan momen liburan ke luar negeri lewat sosial medianya. Menurut Jokowi, hal itu kurang pantas dilakukan oleh seorang pejabat.
“Kenapa dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondong ke luar negeri, pamer-pamerin di Instagram apalagi pejabat,” kata Jokowi
Jokowi pun membandingkan dirinya dengan masyarakat ataupun para pejabat yang bepergian ke luar negeri. Dirinya menyebut hanya beberapa kali bepergian ke luar negeri dan itu pun harus memiliki manfaat konkret.
“Saya diundang ke luar negeri mungkin setahun bisa lebih dari 20 undangan. Saya datang paling dua atau tiga betul-betul saya rem ini, ada manfaat konkret nggak sih. Karena juga keluar uang kita ngeluar itu,” terang jokowi.
Jokowi menyampaikan bahwa pergi ke luar negeri pun perlu biaya. Untuk itu, dia meminta pejabat negara mengerem pergi ke luar negeri.
“Karena kita juga keluar uang ke luar itu. Hal-hal seperti itu rem. Rakyat juga beri tahu, gunakan untuk wisata di dalam negeri saja,” lanjutnya. (MP/MTV/Juhri)