KEE Bekantan Panjaratan Akan Terfasilitasi

Banjarbaru, mediapublik.net

            Keseriusan Yayasan Bakti Insan Borneo GAHIPBTA, Pemerintah Desa Panjaratan Kecamatan Pelaihari  dan Forum Kawasan Ekosistem Esensial (KEE)  dalam menangani kawasan Bekantan Panjaratan menjadi Agro Wisata bakal terwujud seiring dengan Forum KEE dengan intennya melakukan perencanaan dalam berbagai  pertemuan untuk aksi.

            Tak pelak Dafam Q Hotel Banjarbaru ( 22/11) menjadi tempat  Konsultasi Publik  Penyusunan Rencana Aksi Kawasan Ekosistem Esensial di Desa Panjaratan Periode 2020-2024 dimana. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi pembentukan forum kawasan ekosistem essensial (KEE)  yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

Dokumen Rencana Aksi KEE Desa Panjaratan ini merupakan dokumen penting yang diharapkan menjadi pedoman dalam pengelolaan tahun 2020-2024.

BKSDA Kalimantan Selatan dalam pengelolaan bersama-sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya seperti Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, BAPPEDA Provinsi Kalimantan Selatan, BAPPEDA Kabupaten Tanah Laut, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Laut, Dinas Perhubungan Kabupaten Tanah Laut

Selanjutnya , Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Tanah Laut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Laut, Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Laut, Camat Pelaihari,

Tak ketinggalan Kepala Desa Panjaratan dan Kepala Desa Pagatan Besar, Manggala Agni Daops Kabupaten Tanah Laut, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tanah Laut dan KNPI Kabupaten Tanah Laut. Selain itu, BKSDA Kalimantan Selatan.

Tak hanya itu  juga merangkul mitra lainnya seperti Kelompok Sadar Wisata Desa Panjaratan, PT. Kintap Jaya Watindo Wilayah Pelaihari I dan II, PT. PLN UPK Asam-Asam, Gerakan Hijau Peduli Bekantan Tanah Laut (Gahipbta) dan Yayasan Bakti Insan Borneo dalam diskusi menyusun inventarisasi kegiatan dalam sebuah program kerja  untuk segera direalisasikan yang diprediksi 2020 sudah mulai pelaksanaannya .

Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang wakili oleh Kepala Seksi Areal Bernilai Tinggi, Ir. Putri jauhar Manikam.   menekankan kepada peran penting para pihak dalam pengelolaan satwa dan tumbuhan di luar kawasan konservasi.

Sementara Kepala Seksi Konservasi  BKSDA Kalimantan Selatan,Mirta Sari, S.Hut MP  yang mewakili kepala BKSDA Kalimantan Selatan menyampaikan arahan dari Kepala Balai Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc 

“Dengan Pertemuan Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial ini  diharapkan peran aktif para pihak dalam pengelolaan kawasan ekosistem esensial selain untuk perlindungan satwa Bekantan dan habitanya juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar khususnya dan Kabupaten Tanah Laut secara umum”.

Nilai penting dari KEE Panjaratan adalah keberadaan Bekantan dan habitatnya. Identifikasi awal diperkirakan tidak kurang dari 300 ekor Bekantan yang hidup di sana. Diharapkan keberadaan KEE akan mendukung peningkatan populasi Bekantan dan pendapatan masyarakat dari jasa wisata Bekantan.

Hasil Pertemuan Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial menyepakati Jangka waktu Rencana Aksi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Areal Bernilai konservasi Tinggi pelaksanaannya selama 5 (lima) tahun dari tahun 2020–2024

Surat Keputusan Gubenur Kalimantan Selatan tentang Penetapan Kawasan Ekosistem Esensial di Desa Panjaratan Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut yang rencananya akan diserahkan secara simbolis kepada Bupati Tanah Laut pada Peringatan Hari jadi Kabupaten Tanah Laut

Matrik Rencana Aksi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial Areal Bernilai Konservasi Tinggi di Desa Panjaratan Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah terdiri dari rencana prioritas Perlindungan, Pengawetan Keanekaragaman Hayati, Pemulihan Ekosistem dan Pemanfaatan Berkelanjutan.

Menggembirakan aksi Forum KEE sudah menginfentarisasi apa saja yang dilakukan oleh Tupoksi SKPD,   Institusi terkait jenis pemenuhana fasilitas akan dikeroyok seperti pembuatan Dermaga, Menara Pantau, Jembatan menuju balai pertemuan, Gazibo, Pengadaan Klotok, Baju pelampung untuk keselamatan disungai,  Balai Pertemuan dan lainnya yan berkenanaan dengan Kebutuahnan KEE. (MP/ryn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *