Kisah Guru BESAR Profesor “Rizali Hadi” yang Gemar menulis dan kreatif

Banjarmasin MediaPublik.net

Disambut senyum dan balasan salam dari istri Profesor yaitu Ibu Hajjah Ajang Norahimah. Alhamdulillah semua nampak sehat, Ketika mediapublik.net bertandang ke tokoh pendidik Guru Besar Prof.Dr.H.Rizali Hadi,MM, senin sore (27/3/2023) di Jalan Perdagangan Kayu Tangi Banjarmasin Kalsel.

Professor mempersilahkan masuk dan duduk, kami ngobrol di ruang tamu. Namun ada yang sangat spesial karena di bulan ramadhan maka yang disuguhkan di meja tamu bukannya hidangan minuman tapi beberapa susunan buku dengan berbagai judul semua karangan Prof.Dr.H.Rizali Hadi,MM.

Seiring dengan profesi sebagai dosen di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, sebelum purna tugas sudah sering menulis antara lain karya ilmiah yaitu tuntutan sebagai dosen untuk naik pangkat hingga mencapai Gelar Guru Besar, ujar ayah seorang Dokter Spesislis tulang pada RSD Idaman Banjarbaru.

Prof.juga mengakui sebelumnya dia sering dan suka membaca novel dari penulis-penulis sastrawan sehingga ia mencoba untuk menulis.

Pertama kali katanya dia menulis karena menyikapi banyak pertanyaan mengapa orang Banjar/Bakumpai bisa sampai ke Tumbang Samba sedangkan tempat itu sangat jauh di Katingan Provinsi Kalimantan Tengah.

Bermula dari itu Prof. mencoba membuat penelitian dengan waktu yang cukup lama untuk mencari data dan informasi kesana-kemari.

Sehingga akhirnya untuk menjawab semua itu saya membuat sebuah judul buku : “Mengungkap peran orang Dayak Bakumpai mempelopori pedagang ke Sungai Katingan”.   Menentukan penulisan  judul itu beliau  berkonsultasi dengan seorang Guru Besar Senior ULM yaitu Prof.M.P.Lambut.

Dalam buku itu ditulis bahwa orang Banjar datang ke Tumbang Samba adalah orang-orang yang berhubungan kekalahan Ke Sultanan Banjar.  Prof. walaupun tidak guru sejarah namun mencoba mengungkap kejerahan itu. Bagi yang ingin mengetahui lebih banyak hal ini silahkan memiliki dan membaca buku ini, ujar Professor sambil mengacung buku dan tersenyum.

Buku karangan terbaru beliau saat ini banyak berupa novel antara lain : Jalan Berliku, Pacarku Mertuaku, Rindu Menanti dan banyak lagi yang lainnya. Semua karangan yang berbentuk novel selalu ada berisi nasehat dan pesan untuk mengajak kita “Jangan mengambil keputusan negatif, Insya Allah ada sulusi dan jalan terbaik”

Diantara buku yang banyak tanggapan dari pembaca yaitu buku yang berjudul “Tumbang Samba Kota Pahlawan” Semua merespon dengan baik dan banyak pula mengucapkan selamat.

Banyak juga sekolah memesan untuk koleksi perpustakaan dan bahan materi muatan lokal, ujar ayah si pemilik Rumah Makan Al-Maidah Martapura itu.

Profesor walaupun sudah purna tugas namun diberi kesempatan untuk registrasi untuk mengikuti seleksi dan lulus jadi dosen dan mengajar kembali serta boleh memakai gelar Guru Besar dan punya wewenang nengajar, membimbing dan menguji. Itu lah buktinya badan tetap sehat dan tetap mengabdi dan berkarya.

Dari semua inti perbincangan/obrolan MP berharap semoga pihak terkait dalam mengembangkan penerbitan bisa terinspiratif dan memberi dukungan kepada semua penulis profesional. Karena ini merupakan lanjutan dan bagian turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan dalam tulisan selalu tersirat pesan-pesan terbaik dalam kehidupan. (MP.Net/Hart)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *