mediapublik.net, Banjarmasin
Sejak pandemi covid 19 hampir 2 tahun melanda maka pembelajaran di sekolah dan Madrasah dilakukan dirumah dengan sistem daring. Sehingga para peserta didik didalam pelaksanaan pembelajaran, terkesan kurang efektif dan prestasi yang pernah diukir tenggelam dengan sendirinya.
Namun demikian secara akademik para siswa mampu melaksanakan tugas yang diberikan didalam pembelajaran dengan baik. Indikator terbukti pada kelulusan mencapai berhasil dengan prestasi cukup menggemberikan 100 persen.
Demikian juga yang dirasakan peserta didik di madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin, terkait prestasi bidang akademik maupun non akademik. Didalam tahun ajaran baru 2022/2023 yang sebentar lagi dimulai masuk tahun ajaran baru pada tanggal 18 juli 2022 dan pemerintah sudah membolehkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara full (red. Penuh).
Maka berkaitan hal tersebut, MAN 1 Banjarmasin kembali mengaktifkan ekstra kulekulir. karena para siswa sudah bisa berintraksi sesama siswa dan para guru namun tetap memperlakukan prokes karena belakangan ini kembali meningkat.
Kepala MAN 1 Banjarmasin Naimah ditemui wartawan mediapuik.net diruang kerjanya mengatakan, dilingkungan madrasahnya memiliki ada sekitar 28 jenis ekskul yang dikembangkan.
Namun pada tahun ajaran baru ini dari 28 jenis ekskul, hanya 3 cabang yang diefektifkan diantaranya panahan, tenes lapangan dan cabang biotek, ujar Nainah.
Khusus olah raga cabang panahan dan tenis lapangan pihak Madrasah akan mempasilitasi dengan mendatangkan pelatih dari luar, ujar Naimah.
Diakui Naimah untuk sarana dan prasarana di MAN 1 Banjarmasin sangat minim, pihaknya akan berupaya secara maksimal dalam memenuhi keinginan siswa. Karena ekskul panahan dan tenis lapangan yang disandang siswa tersebut adalah atlet nasional dan pernah memperkuat sebagai atlit mewakili Kalimantan Selatan di Pekan Olah Raga Nasional (PON).
Ditanya terkait pemberlakuan kurikulum merdeka yang dimulai tahun ajaran baru 2022/2023 pihaknya tegas Naimah secara bertahap mulai mempersiapkan. Diantaranya para dewan guru mengikuti pelatihan dan workshop dengan mendatangkan nara sumber yang ahlinya dari luar.
Naimah juga menambahkan untuk sarana pendukung kegiatan worshop dalam memperdalam menyongsong pemberlakuan kurikulum merdeka masih kurang, pungkas Naimah. (hafrud).-
