Pelaihari, mediapublik.net
Bupati Tanah Laut (Tala) H. Sukamta memimpinRapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tanah Laut (Tala) tahun 2019 dilaksanakan kamis (03/10) di Ruang rapat Barakat, Kantor Setda Tala Pelaihari.
Rakor TPID Tala tersebut turut dihadiri oleh jajaran stakeholder terkait. Adapun titik fokus dari Rakor tersebut adalah membahas tentang perencanaan, antisipasi, penyampaian data yang cepat dan akurat serta komunikasi yang baik antar stakeholder, agar inflasi di Kabupaten Tala dapat dikendalikan.
Selain itu Bupati Tala dengan para peserta Rakor TPID melakukan penandatanganan komitmen bersama dalam rangka menjaga laju inflasi di Kabupaten Tala.
Bupati Tala Sukamta pun mengungkapkan bahwa TPID Tala harus menyiapkan diri karena sebentar lagi akan memasuki bulan Maulid, yang mana pada bulan tersebut akan banyak perorangan, organisasi, instansi serta kelompok yang akan merayakan perayaan Maulid, sehingga dapat dipastikan gejolak ekonomi meningkat pada bulan tersebut.
Sukamta menambahkan bahwa komoditi yang rentan mengalami kenaikan harga diantaranya adalah, bawang merah dan putih, cabai dan ikan gabus (haruan). “komoditi seperti bawang rentan mengalami kenaikan harga karena kita masih menyuplainya dari luar pulau,
Cabai memang harganya fluktuatif., sedangkan ikan haruan adalah ikan favorit masyarakat Kalsel yang sering dihidangkan di acara Maulid, sedangkan ikan haruan saat ini belum bisa dibudidayakan dan hanya mengandalkan tangkapan, sementara itu danau dan rawa kita masih kering karena kemarau maka lonjakkan harga ikan haruan pasti akan sangat tinggi” ujar Kamta.
Sukamta pun menerangkan bahwa Inflasi adalah sebuah indikator bahwa perekonomian di suatu daerah berjalan dengan aktif, namun jika inflasi tak dapat dikendalikan maka daerah pertumbuhan ekonomi akan terhambat, “misal pertumbuhan ekonomi kita 7% dan tinggi inflasinya 8%, maka minus 1% dan kita akan tekor, oleh karena itu inflasi harus benar-benar kita kendalikan” ucapnya.(MPHum)