mediapublik.net, Banjarmasin
Serangan Hama Tungro yang melanda Provinsi Kalimatan Selatan tak terkecuali Kabupaten Barito Kuala yang memiliki lahan terbanyak di Kalsel hampir merata mendapat serangan dari hama ganas ini.
Kepala Dinas Pertanian Holtikultura Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) Hj. Murniati saat ditemui mediapublik.net di ruang kerjanya (5/7) di Marabahan mengakui kalau hama Tungro yang lagi viral di Batola terus dilakukan tindakan agar tidak meluas dan menghilang dari Batola.
Ditegaskan Wanita ini Hama padi Tungro menjadi ancaman bagi gagalnya panen padi para Petani di Marabahan , dimana Batola yang paling banyak terkena penyakit tungro dikarenakan lahannya yang luas.
Faktor lain yang memicu dari hama tersebut akibat iklim yang tidak baik ini, itu menyebabkan berkembangnya wereng hijau yang menyebabkan ada virus didalamnya dimana penyebarnya adalah virus yang cepat berkembang.
Pengairan yang kurang lancar sebabkan air masam tanaman kurang sehat sehingga mudah terkena penyakit. Kalau dipetakan maka yang terkena penyakit Tungro secara keseluruhan ini 972 Hektar dari luas pertanaman 71 hektar sekitar dibawah 2 %.
Tanaman yang diserangn ini adalah padi lokal siam karang dukuh, siam unus kecil tetapi kalau yang besar masih bisa bertahan .
Adapun Langkah perbaikan pertanian ini dengan mengendalikan luas sebarannya, penyemprotan wereng yang dapat dilakukan secara serentak penyemprotan, agar terkendali wereng tersebut.
Dengan kondisi ini Murni memberikan solusi dengan memutus mata rantai tersebut jangan menanam padi yang sama, tanamlah padi yang lain, varietas padi yang unggul, ujar Murniati.
Kepada Petani Murniati mengingatkan agar waspada pada tanaman berikutnya, lahan harus bersih jangan ada sisa sisa tanaman yang sakit harus disemprot atau dimatikan tanaman yang terserang. (Mahdi)