Pelaihari, mediapublik.net
Belum puas sosialisasi pembongkaran dan pembangunan Pasar lama Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (Tala) yang sudah dua kali digelar yakni di kalangan pedagang dan tokoh masyarakat, kini dipertajam dengan melakukan dengar pendapat di kantor DPRD Tanah Laut.
Acara yang digelar Kamis (12/12) di Ruang Rapat Legislatif Tala Kerjasama Citezen Jurnalis Tala dan Media Publik yang dimulai sejak jam 09.30 wita terlihat antusias diikuti dikritisi oleh warga Tala yang asal dari berbagai elemen di Tala bahkan diluar Tala warga domisili Barito Kuala dan Banjarmasin.
Dalam paparan Nara Sumber Dinas Perdagangan Koperasi & Usaha Kecil Kepala Dinas Drs. Syahrian Nurdin bertekad memberanikan diri mengambil sikap atas aspirasi rakyat membongkar pasar Lama yang sudah 25 tahun tak difungsikan.
Selanjutnya setelah bangunan rata dengan tanah akan dibangun pasar lama dengan bangunan baru yang masih memepertahankan arsitektur tradisional yang diperuntukkan sebagai kawasan Pasar Kuliner.
Dinas Perkim & LH Pemkab. Tala yang diwakili Arif sebagai SKPD yang akan membangunkan gedung baru pasar lama tersebut diberi judul pembangunan ruang public x pasar lama berbasis wisata kuliner dan kota tua tersebut menjelaskan design pasar yang akan dibangun akan memakan biaya Rp 2,950 Miliar.
Tahun 2020 pembangunan akan dilaksanakan sesuai dengan dana yang ada hanya satu lantai, dengan catatan pembongkaran bisa diselesaakan dengan baik, jika dibangun lebih satu lantai makan akan menambah biaya, ujar Arif.
Ketua Komisi 3 DPRD Tala H. Arkani dengan lincahnya memandu rapat ketika disesion tanggapan Peserta Rapat mempersilakan kepada undangan memberi masukan wisata kota pasar lama dengan luas kawasan sejumlah 2800 m dengan pertanyaan yang konsturktif.
Dari semua penanggap yang disuarakan oleh warga yakni Said, Zakaria, mendukung konsep yang sudah diajukan oleh Pemkab. Tala melalui SKPD Perdagangan & Legislatif, namun sisi lain peserta juga menghendaki agar design bangunan tersebut yang akan direalisasikan nanti dapat lebih disempurnakan.
Firdaus Ketua Yayasan Bakti Insan Borneo juga anggota Citezen Jurnalis Borneo Tala memberikan masukan agar bangunan pasar lama itu dibangun berlantaikan tiga dengan konsturksi cukup 2 lantai dulu yakni lantai o bawah dan lantai 1 dasar.
Kenapa demikian menurut Pimpinan Koran mediapublik ini , itu untuk menjawab era milenial kedepan hendaknya ada ruang tempat publik untuk interaksi para pengguna Internet dalam menggunakan ruang tersebut secara maksinal. Kaum milenial yang umumnya berusia muda tak akan cocok bergabung degan kaum tua yang jamannya telah berbeda,.
Ditambahkan lelaki pendiri HPPMTL ini , Bangunan lantai 0 dan 3 dimaksudkan akan menjawab kebutuhan masa akan datang, tempat parkir yang cukup, outlet Center Pebisnis, Organisasi dan ruang pertemuan yang sangat dibutuhkan dalam upaya memaksimalkan keberadaan bangunan tersebut.
Bangunan baru Pasar Lama diminta agar membangun dengan artsitektur tradisional yang berkonsep wisata dan semi modern. Penggabungan 2 jaman ini akan dikesankan menjawab peruntukan pasar lama dalam posisi dikondisi 2 jaman.
Tala sebagai Kota yang banyak memiliki destinasi wisata dan munculnya destinasi wisata Baru Kawasan Hutan Bekantan di panjaratan Pelaihari yang dekat dengan ibukota dimintakan agar membuat ikon patung Bekantan dihalaman depan taman terbuka hijau.
Keberadaan pasar lama yang sudah terbangun tersebut dimintakan agar ada Pengelola yang mengurus Pasar tersebut secara profesional dengan fasilitas yang lengkap seperti sanitasi keamanan kebersihan ketertiban dan lainnya yang diamini oleh DR Ratna warga Tala yang tinggal di Barito Kuala .
Dipenghujung acara yang berakhir jam 13.00 meski melebih target watu yang disepakati jam 12 00 oleh Pimpinan Rapat Arkani menutupnya dengan catatan hasil dialog pembangunan pasar lama tersebut diminta untuk memperbaiki kembali apa yang menjadi saran pendapat peserta rapat sehingga terbangunnya Pasar Lama betul betul terealisasi dengan baik sesuai dengan peruntukkannya tidak gagal perencanaan seperti yang dialami sekarang ini . (MP)