mediapublik.net, Barito Kuala
Keberadaan dermaga pasar sepanjang 80 meter berlokasi dibibiir Sungai Barito sangat identik dengan kota Marabahan sebagai kota air Kabupaten Barito Kuala (Batola) .
Dari tinjuan mediapublik.net Keberadaan dermaga pasar tersebut, belakangan ini cukup memprihatinkan karena sebagian sudah lapuk dan berusia sangat lama. Sehingga perlu rehabilitasi dan peremajaan guna kenyamanan, termasuk para pedagang yang menggelar dagangannya disekitar dermaga.
Memperhatikan dan menyikapi kondisi tersebut, pemerintah Batola kini berupaya mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor saat dikonfirmasi Mediapublik.net diruang kerjanya selasa (21/6) tentang dermaga tersebut mengatakan, sejatinya diusulkan dermaga pasar telah dilakukan pada tahun 2019 sejumlah Rp 42 Miliar.
Dikarenakan saat itu dilanda pandemi covid 19 selama 2 tahun, maka kegiatan tertunda ujarnya. Rahmadian Nor menambahkan usulan ke pemerintah pusat kini kembali dilakukan dengan melengkapi berbagai persyaratan yang diharuskan.
Sekarang kelengkapan kini tengah diperbaiki dan direvisi oleh Dinas Perbungan Kabupaten Barito Kuala.
Diakui Rahmadi dengan dukungan seluruh instansi terkait dan DPRD setempat semoga Kementerian perhubungan segera merespon, guna mewujudkan dermaga pasar sebagai kebanggaan masyarakat kota bahalap.
Berdasarkan informasi yang diterima tegas Rahmadi Dermaga Pasar tersebut dianggap strategis, dikarenakan disinggqhi kapal pedagang dari Banjarmasin ke sejumlah kota di Kalteng.
Sesegeranya akan segera terealisasi dan akan direncanakan tahun 2023 sudah terbangun. Untuk itu, diminta bagi pedagang disekitat dermaga sementara menunggu kegiatan pembangunan dermaga hendaknya tetap dijaga dan dirawat. Sehingga eksistensi dermaga pasar sebagai ruhnya kota dipinggir Sungai Barito menjadi persinggahan transportasi air, tetap terpelihara dan terjaga, tegas Rahmadi .- (hafrud).-