mediapublik.net, Pelaihari
Rumah prostitusi yang dibungkus oleh tampilannya sebuah Warung di Pelaihari saat ini mulai marak bermunculan, satu demi satu semakin bertumbuh, meski terbilang bulan suci Ramadhan 1443 H dimana umat muslim berlomba menjalankan ibadah justru semakin menjadikan lokasi tersebut ini sebagai ajang berkumpulnya para kaum hawa menjajakan seksnya.
Ini disampaikan salah satu warga (M) minggu kemaren melalui pesan Whatshapnya pada mediapublik.net, dimana rumahnya yang berdekatan langsung pada lokasi warung tersebut berada dikawasan Sarang Halang yang digelar setiap hari ramai dikunjungi pembeli.
Pemerintah setempat (red. Pemkab. Tala) adem ayem belum maksimal melakukan Razia terhadap penyimpangan usaha praktek perdagangan tersebut sehingga terkesan membiarkan tumbuhnya prostitusi tersebut. Larangan SATPOL PP diangap hanya bumbu penyegar tetap berlangsungnya esek esek itu, ujar M yang tak mau disebutkan namanya sembari meminta agar Pemkab. Tanah Laut (Tala) menutup warung esek esek tersebut.
Ketika disinggung apakah lokasi itu benar dijadikan sebagai tempat esek esek alias tempat transaksi ujar salah satu warga Pelaihari Marlia mempertanyakan, silakan cek langsung ujar M ke lapangan untuk membuktikannya tanyakan pada Ketua RT V dan Lurah Sarang Halang Kecamatan Pelaihari. Bahkan kondisi itu sudah dilakukan Razia oleh pihak SATPOL PP dan disaksikan sendiri oleh salah satu anggota DPRD Tala.
Sementara itu Ketua DPP Perak Tala Firdaus menanggapi maraknya Rumah Prostitusi tersebut sangat menyayangkan ditengah Kota Tanah Laut yang religius kini sudah banyak tumbuh Pondok Pesantren.
Untuk itu memohon kepada Pemkab. Tala melalui SKPD terkait dan Penegak Hukum untuk menertibkan menindak Lokasi Prostitusi tersebut agar terbebas dari praktek yang telah menyimpang dari norma agama ujar Firdaus.(MP)