mediapublik.net, Pelaihari
Peran Dinas Kesehatan Tanah Laut (Tala) menjadi bagain penting dalam pembangunan Kesehatan di banua untuk terus berkegiatan dengan baik.
Sempat ditinggal beberapa dekade Kepala Dinas Kesehatan Pemkab. Tanah Laut yang kosong kini SKPD telah memiliki sososk Pemimpin Wanita Pekerja Keras dr. Isna Farida saat ditemui mediapublik.net Rabu kemarin di ruang kerjanya yang nyaman dengan sejuknya menyatakan kita harus membangun Tanah Laut lebih baik, kalau bukan kita siapa lagi.
Sempat kehilangan induknya kini SKPD Kesehatan bergairah Kembali dan kita terus membenahi dalam rangka membangun Tim untuk bisa bekerjasama dengan baik, dalam satu pintu Dinas Kesehatan bukan perbidang ujar dr. Isna.
Ditanya dalam konsolidasi apakah banyak kedalam atau keluar, menurut dr. yang ramah dengan wartawan ini seimbang saja kedalam keluar dikegiatannya.
Berkenaan dengan program Kerja 2023 dibidang Kesehatan yang membawahi jejaring Dinas Kesehatan (Dinkes) baik Puskesmas, Rumah Sakit , Klinik baik swasta maupun Pemerintah itu adalah binaan dari Dinkes sebagai induknya.
Secara Nasional programnya adalah hal Stunting yakni gizi kronis akibat kuragnya asupan gizi dalam jangka waktu Panjang sehingga menybabkan terganggunya petumbuhan pada anak.
Untuk itu program yang harus diselesaikan utama mencari akar permasalahnnya di dalam angka sebenarnya ada perbedaan data pelaporannya, dan kita masih mencoba dengan teman teman mencari menemukan permasalahannya.
Dari pusat survey Gizi Indonesia (SGI) Tala stuntingnya masih tinggi dari Kalsel sendiri sejumlah 26 % sementara Kalimantan Selatan 24 %. Tapi dari data PPGN yang dilakukan kadar kadar Posyandu itu angkanya kecil per Agustus masih 5 %, jadi perbedaannya cukup signifikan.
Inilah upaya yang terus dilakukan mencari permasalahan angka perbedaan dari system penilaian apakah dari survey atau dari teman teman yang mencatat dari angka dilapangan tersebut yang menjadi PR juga hal lainnya jelas Kepala Dinas Kesehatan Tala. (Daus)