mediapublik.net, Banjarbaru
Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar Pelatihan Konvensi Hak Anak (KHA) Tahun 2025 di Banjarbaru, Rabu (24/09/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tanah Laut H. Rahmat Trianto yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Abdillah.
Pelatihan ini merupakan yang perdana digelar di Tanah Laut dan diikuti 30 peserta dari unsur Forkopimda, perangkat daerah, serta forum pemenuhan hak anak. Narasumber hadir dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Muhammad Sholeh, serta Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3AKB Provinsi Kalimantan Selatan, Andrian Anwari.
Dalam laporannya, Kepala DP3AP2KB, Maria Ulfah menyebutkan, kegiatan ini didasarkan pada Konvensi Hak Anak PBB yang telah diratifikasi Indonesia melalui Keppres Nomor 36 Tahun 1990, serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo. UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan dalam penerapan prinsip KHA: non-diskriminasi, kepentingan terbaik anak, hak hidup dan berkembang, serta penghargaan terhadap pendapat anak.
Bupati Tanah Laut dalam sambutannya yang dibacakan Abdillah menegaskan, anak adalah amanah sekaligus masa depan bangsa. “Pemenuhan hak anak harus menjadi prioritas bersama, baik keluarga, masyarakat, maupun pemerintah. Pelatihan ini penting agar peserta menjadi agen perubahan dalam mewujudkan lingkungan yang ramah, aman, dan nyaman bagi anak,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya adab dan pendidikan anak dalam perspektif agama. “Sayangilah anak-anakmu dan ajarilah mereka agama. Adab menjadi hal mendasar agar anak-anak kita tumbuh dengan akhlak mulia,” pesannya.
Capaian Kabupaten Tanah Laut dalam pemenuhan hak anak juga terus meningkat. Hingga September 2025, kepemilikan akta kelahiran anak mencapai 99,25 persen, pembentukan Forum Anak Daerah berjalan aktif, angka stunting menurun, sekolah ramah anak bertambah, serta pendidikan inklusif semakin meluas. (MP/ Diskominfostasan)