mediapublik.net, Mandastana-batola
180 orang siswa lulusan SMA Negeri 1 Mandastana Batola tahun ajaran 2021/2022 dikukuhkan dan dilepas dalam acara perpisahan di halaman sekolahnya pada sabtu (14/5).
Orang tua wali murid yang biasa menyertai anak siswa yang dikukuhkan, kali ini tidak dilibatkan dengan alasan covid pandemi belum berakhir penuh. Namun demikian tidak mengurangi semangat anak didik didalam manfaatkan momentum yang sakral tersebut.
Memang sehari sebelumnya ditempat yang sama dilaksanakan acara siram kembang dan pelepasan atribut sekolah. Sebelum prosesi pengukuhan dipanggung utama diserahkan piagam penghargaan nilai tertinggi kelulusan kepada 3 orang jurusan IPA dan 3 orang jurusan IPS oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Mandastana Ajuddin.
Dari jurusan IPA mendapat Predikat terbaik 1 adalah Martini, 2 Dwi Amelila Putri dan 3 Seftiani. Kemudian dari jurusan IPS predikat 1 Rahmah, ke 2 Syahriah dan 3 Hendra Perdana.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mandastana Ajuddin usai prosesi pengukuhan kepada wartawan menyatakan, bersyukur dan bangga. Karena dalam suasana pandemi pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih kepada dewan guru dalam pembina, mendidik dan membimbing dapat melaksanakan Pengukuhan tersebut.
Kesungguhan para Dewan Guru dalam mendidik siswa hingga berhasil meski dimasa pandemi dengan pembelajaran daring mereka tetap serius mengikuti pembelajaran. Untuk itu Ajuddin berharap meskipun kondisi pandemi pelaksanaan pembelajaraan secara daring tidak mengurangi nilai nilai makna pembelajaraan.
Ditekankan kepada para siswa lulusan disekolah SMA Negeri 1 Mandastana ujar Ajuddin ini merupakan salah satu bekal masa depan. Karena kelangsungan kemudahan mereka dapat menghadapi segala tantangan hanya dengan ilmu pengetahuan tersebut mereka dapat mengatasinya.
Disinggung menyongsong tahun ajaran baru 2022/2023 yang akan memasuki pembelajaran dalam kondisi normal, kembali ditegaskan Ajuddin pihaknya berupaya melakukan terobosan yang disesuaikan pada sektor pembelajaran salah satunya sekolah penggerak.
Untuk itu diharapkan para guru dan sekolah diminta semua guru bisa membekali diri untuk mengikuti kurikulum baru yakni kurikulum merdeka belajar pungkasnya.
Prosesi perpisahan dihadiri camat,kapolsesk,dan kepala desa setempat dengan tetap prokes yang ketat.(hafrud).-