Presiden : 164 ribu hektare 2022 bisa dioptimalkan produksi pangan

mediapublik.net, Kapuas

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran melakukan peninjauan lokasi Food Estate di Desa Bentuk Jaya A5 Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas pada hari Kamis (9/7/2020).

Presiden didampingi Menteri Pertahanan Prabowo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki dan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, didampingi Bupati Kapuas Ben Brahim melihat langsung dan meninjau lokasi lahan pencanangan food estate dengan memantau berbagai kesiapan serta lahan setempat.

Presiden juga melakukan diskusi dengan Menhan serta Menteri Pertanian kemudian sesekali sambil berjalan kaki diskusi dengan Gubernur Sugianto mengenai kondisi wilayah dan lahan.  Food Estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.

“Kita merencanakan food estate atau lumbung pangan yang mulai sudah dikerjakan dua minggu ini, terutama untuk urusan irigasinya dulu. Dan tahun ini, insyaallah, akan kita selesaikan kurang lebih 30 ribu hektare terlebih dahulu kemudian berikutnya akan dalam satu setengah tahun sampai maksimal dua tahun, akan ditambah lagi 148 ribu hektare baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun di Kabupaten Kapuas,” katanya seperti dikutip dari laman presidenri.go.id.

“Untuk apa? Ini kita siapkan, saya kira kita tahu semuanya, FAO (Food and Agriculture Organization) sudah memberikan peringatan bahwa krisis pangan akan melanda dunia karena pandemi (Covid-19), juga karena memang adanya musim yang tidak bisa diatur dan diprediksi,” jelasnya.

Pemerintah Pusat menargetkan tahun 2020 pengembangan food estate di Kalimantan Tengah sebagai daerah yang diharapkan menjadi ketahanan pangan baru sudah berfungsi. Food  Estate ini akan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

Konsep pengembangan food estate di Kalteng meliputi diversifikasi pangan yang digarap di area seluas 164 ribu hektare.  Targetnya pada 2021 mulai dilakukan, serta di tahun 2022 lahan seluas 164 ribu hektare sudah bisa dioptimalkan produksinya.(MP/PPWI/Faizal)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *