Sah, Paman Birin Dapat Gelar Raja Pantun Banua

mediapublik.net, Jorong

Ditengah Tausiah acara gelaran Halal Bi Halal yang diselenggarakan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hizrah di  Jorong Kabupaten Tanah Laut para undangan yang dihadiri Keluarga besar Ponpes sekitarnya juga Gubernur Kalsel  dan Forkopimda Tala dikejutkan sebuah pendaulatan dari Penceramah.

” Mulai detik ini Hari ini Sabtu 29 April 2023 bertepatan dengan 8 Sawal 1444 Hijrah, secara resmi Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) yang akrab disapa Paman Birin mendapat penghormatan sebagai Raja Pantun  Banua ” Daulat Prof Hafiz Anshari, dalam acara Halal bihalal Pondok Pesantren Nurul Hijrah Jorong (29/04/2023) yang diiringi tepuk tangan dan sholawat, para hadirin menyahut dengan kalimat Sah.

Gelar baru ini diluncurkan oleh Prof. Hapiz layak diberikan kepada Paman Birin, dengan dasar beliau memang selalu dalam sambutan dikegiatan beliau selalu disertakan pantun.

Diperkuat lagi sebelumnya Pemberian Gelar Raja Pantun Banua Kalimantan Selatan ini disampaikan pertama kali oleh KH Mukri Yunus Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hijrah yang juga sebagai Ketua Ikatan Pesantren Indonesia ( IPI) Kalimantan Selatan.

” Gelar itu layak diberikan kepada Paman Birin, yang sejak pertama menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Selatan tahun 2016  sampai dengan sekarang di periode ke dua beliau menjabat, selalu menyampaikan  Pantun dalam setiap akhir sambutannya ” ujar Guru Mukri Yunus.

Inilah kabar gembira buat rakyat Kalsel yang  menarik dalam gelaran acara Halal Bihalal keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Hijrah, saat itu  Gubernur Kalsel hadir , Bupati Kabupaten Tanah Laut beserta Forkopimda, para Kyai, tokoh masyarakat Tanah Laut, Akademisi, Pengusaha dan warga masyarakat sekitar pondok Pesantren, ujar Edy Kontributor mediapublik.net yang melaporkan dari tempat acara halal bi halal.

Paman Birin selaku Kepala Daerah yang peduli terhadap seni dan kreatifitas daerah  sudah berinisiatif menggelar pertunjukan eksibisi Pantun Banjar di berbagai kesempatan formal dan  informal.

Dengan  memperkenalkannya pantun  melalui publikasi di berbagai koran/majalah, melalui siaran khusus yang bersifat insidental di berbagai stasiun radio milik pemerintah atau swasta, dan ada pula yang berinisiatif mememasukannya sebagai bahan pengajaran muatan lokal di sekolah-sekolah yang ada di seantero daerah Kalsel, tutur Edy pada mediapublik.net.

Etimologi Pantun, Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal di Asia Tenggara, dalam bahasa Sunda pantun disebut paparikan dan dalam bahasa Batak, pantun dikenal dengan sebutan umpasa.

Lazimnya, pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b ataupun a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a).Pantun merupakan salah satu bentuk puisi lama.

Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tapi sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Ciri lain dari sebuah pantun adalah pantun tidak memberi nama penggubahnya (anonim). Hal ini dikarenakan penyebaran pantun dilakukan secara lisan.

Mengakhiri sambutan dalam acara halal bihalal tersebut ,  Kyai Mukri menyampaikan Pantun, yang menurut Guru Mukri terinspirasi dari Paman Birin yang sering berkumpul dalam majelis sholawat di bumi sholawat Kiram.

Jelang lebaran melihat hilal, Makan tersaji bakar ikan patin, Hari ini kita ber halal bihalal,

Mohon maaf lahir dan batin.

Buah pepaya buah dulu, Dimakan sampai perut kenyang , Maaf ya atas segala salahku,

Saling silaturahmi kita senang.

Pergi ke pondok untuk silaturahmi,  Senang melihat dengan bahagia, Lebaran saat insttopeksi diri, Lupakan dendam perbanyak pahala.

Sebagai balasan atas Pantun Guru Mukri, Paman Birin juga mengakhiri sambutannya dengan Pantun, yg disampaikan dengan cengkok lagu Banjar dengan suara mendayu, Hujan panas timbul pelangi, Bumi kering tanah merekah, Mari sambung tali silaturahmi, Pahala didapat hidup pun berkah.

Edy juga berturai pantun, ” Berawal bismillah kita ucapkan, Kata assalamualaikum kita lanjutkan,Meminta berkat Tuhan yang Maha Rahman, Mudahan kita selamat dan sejahtera sabarataan (res semua). (MP/ Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *