Tabalong : Panen Padi Apung hasilkan dua kali petik dalam setahun

mediapublik.net, Tabalong

Desa Ampukung kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong menjadi menarik untuk disoroti dalam bidang Pertanian, pasalnya  program penanaman dan pelaksanaan panen padi Apung,pada Hari Senin tanggal (05/05/2025) menjadi saksi keberhasilan Petani dalam melakukan inovasi..

Pada Program Padi Apung di Kabupaten Tabalong kecamatan Kelua  ini   merupakan hasil kolaborasi Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (BI Kalsel), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabalong, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

“Selama bertahun-tahun, mayoritas petani di daerah rawa Kalsel hidup berdampingan dengan tantangan sama berupa, lahan rawa tergenang hingga enam sampai tujuh bulan dalam setahun nya.

Keadaan tersebut membatasi musim tanam padi dan membuat banyak lahan tak bisa dimanfaatkan secara optimal, tapi di tengah keterbatasan muncul harapan baru melalui inovasi padi apung di kabupaten Tabalong.

“Panen padi apung ini merupakan buah nyata dari keberhasilan program dukungan pengembangan padi apung di wilayah Kalsel pada tahun 2024,” ucap. Deputi Kepala Perwakilan BI Kalsel, Aloysius Donanto, dalam siaran pers, Rabu (07/05/2025).

Menurut nya, budidaya padi apung merupakan bagian dari program unggulan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel dalam mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Inovasi ini memanfaatkan media tanam terapung di atas lahan rawa, memungkinkan petani tetap menanam meski air tengah pasang,” papar nya.

Di lapangan, sebut dia, program pengembangan padi apung dilaksanakan oleh kelompok tani Al Fallah dengan dukungan dari kelompok tani lain melalui skema berbagi praktik terbaik.

“Keberhasilan panen ini menjadi bukti program dirancang secara terukur dan tepat sasaran mampu menghasilkan capaian signifikan, bahkan pada lahan sebelumnya tidak dapat dimanfaatkan untuk budidaya,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil sampling, jelas dia, produktivitas padi apung mencapai sekitar 6,5 ton per hektar atau setara dengan hasil tanam konvensional.

Lebih dari itu, sambung dia, panen tersebut menunjukkan peningkatan siklus tanam, di mana lahan sebelumnya hanya bisa ditanami satu kali dalam setahun, kini dapat dimanfaatkan hingga dua kali musim tanam dalam setahun.

“Panen ini bukan hanya simbol keberhasilan satu musim tanam, tapi juga langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga, terutama komoditas beras harganya selama ini dipengaruhi ketersediaan pasokan,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Tabalong HM Noor Rifani menyampaikan apresiasi terhadap dukungan diberikan BI Kalsel.

“Keberhasilan padi apung ini membuka peluang baru, bukan hanya untuk Tabalong, tetapi juga bagi daerah-daerah lain dengan karakteristik serupa,” kata bupati.

“Dengan replikasi dan pengembangan metode budidaya apung berkelanjutan, harapan pun tumbuh bukan hanya dari tanah tapi juga dari permukaan air,” tandasnya.

Pada kesempatan sama, seremoni panen juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan simbolis dari Pemprov Kalsel kepada Pemkab Tabalong sebagai bentuk dukungan lanjutan terhadap sektor pertanian di daerah.

Kegiatan panen padi apung tersebut selain dihadiri Bupati Tabalong HM Noor Rifani dan Deputi Kepala Perwakilan BI Kalsel, Aloysius Donanto juga hadir Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Kalsel, Imam Subarkah.

Sejumlah mitra kerja seperti OJK, DJPb, Bulog, TNI/Polri, instansi teknis, hingga perguruan tinggi juga ikut hadir dalam momentum kegiatan tersebut.(rls/Bl Kalsel)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *