mediapublik.net, Banjar
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar sepertinya tidak pernah habis pembicaraan di media Sosial se Antero raya,dalam rentan waktu satu bulan ini,bermacam dugaan terus bergulir mulai dari persoalan adanya dugaan bagi bagi proyek dengan dalih pokir (pokok pokok fikiran).
Viralnya pembagian Amplop saat rapat di duga berupa uang,dan Kamis 28 April saat rapat pemilihan ketua Komisi IV hampir adu jotos hingga berujung laporan ke ranah hukum terkait dugaan pemalsuan tanda tangan ketua DPRD Kab.Banjar.
Ini dikatakan Ketua LSM Kelompok Masyarakat Pemerhati Infrastruktur Banua (KMPIB) Bahauddin di Martapura kepada mediapublik.net dalam rilis yang dikirim kemeja Redaksi pagi ini Kamis (28/4).
Sementara itu menurut Baha mengutip surah Ali Imran ayat 104
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Hal ini cukup menarik perhatian masyarakat Kab,Banjar khususnya dan masyarakat Kalimatan Selatan pada umumnya,
Bahauddin Aktivis yang sudah dikenal di Kalimantan Selatan ini menilai muaranya kan adalah pemilihan ketua komisi IV, mengutip dari kata kata GUSDUR”tidak ada jabatan yang bisa di pertahankan mati matian “bisa di artikan jabatan itu hanyalah sementara,berpolitik lah dengan cara yang elegan dan santun agar memberi kesan pendidikan yang cerdas,berwibawa,dan kepercayaan tehadap masyarakat.
Saat ini Marwah dan nama baik DPRD Kab,Banjar menjadi sorotan harusnya DPRD Kab,Banjar memberi kesan berpolitik yang baik apalagi Kabupaten Banjar terkenal dengan kota serambi Mekkah,gudangnya para ulama dan santri.(MP/Mahdi)
