Belum jadi IKN sudah gerakkan perekonomian warga setempat

mediapublik.net, Pelaihari

Titik Nol IKN menjadi Destinasi Wisata Baru Kalimantan Timur yang terletak tepat di kecamatan Sepaku Kabupaten Panajam Paser Utara di km.38 jalan Samboja, ternyata benar-benar menghipnotis masyarakat Indonesia datang berkunjung wisata tak terkecuali warga Kalimantan Timur sendiri.

Demikian dikatakan adventute Jurnalis Hartawani mediapublik.net Ketika berwisata lewat darat/mobil ke Kota Balikpapan meliha dari dekat Area Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur. (7/5/2023).

Kabupaten Panajam Provinsi Kalimantan Timur di persiapkan sebagai pengganti DKI Jakarta dan merupakan Program Prioritas Pemerintah Presiden Joko Widodo, ternyata mampu menyedot perhatian masyarakat yang menjadi Destinasi baru di Benua Etam Kaltim. Belum jadi saja IKN sudah mulai menggerakkan perekonomian warga setempat.

Paska Penajam Paser Utara di tetapkan menjadi Ibukota Negara Nusantara di kabarkan bakal akan banyak peluang usaha yang terbuka, salah satunya pelaku usaha disektor perjalanan wisata. Ada usaha ekowisata mangrove yang memiliki jenis bakau emas yang jarang dijumpai di daerah lain. Salah satunya mangrove di desa Mentawer, satwa bakanta  serta pesut di teluk Balikpapan. Warga sekitar sudah menyiapkan pernak-pernik kerajinan daerah untuk oleh-oleh wisata.

Tidak jauh dari lokasi monumen Titik Nol IKN dengan jarak waktu 10 menit pakai kendaraan roda 4 kita sampai ke area Helipad dengan daerah titik tertinggi dan kita dapat melihat seluruh area IKN serta lokasi rencana posisi istana kepresidenan.

Kita juga dapat melihat dari dekat lokasi glamping tempat istirahat dan penginapan Presiden Joko Widodo serta rombongan saat meninjau lokasi perencanaan IKN.

Area glamping dikelilingi dengan pepohonan rindang, teduh dan sejuk, sepertinya banyak media sosial yang kagum dengan kerendahan hati Presiden Joko Widodo yang tak ragu untuk glamping di alam Kalimantan.

Sering kita dengar kata para ahli bahwa membangun kota tidak hanya membangun fisiknya, tapi terutama adalah bagaimana kerakatan sosial, interaksi antar warga, bagaimana kota tersebut menjadi kota yang layak huni, humanis dan liveable.

Kami dibantu dan dikawal oleh petugas keamanan area IKN untuk berkesempatan melihat-lihat ke area sekitar IKN.  Terimakasih kami ucapkan, semoga Kota Nusantara yang baru menjadi kota yang inklusif, hijau dan berkelanjutan sesuai dengan rencana. (MP/Hart)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *