mediapublik.net, Kota Batu.
Penyesuaian harga BBM dibulan September 2022, Pemerintah Pusat telah meminta kepada setiap Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengalokasikan dana sebesar 2 % dari dana DAK DAU untuk upaya penggalian inflasi secara umum.
Humas BI Kalsel Rahmad dalam paparan dirangkaian pembukaan kegiatan Refreshman media Gathering Jurnalis Selasa (2/10) di Hotel Horison Kota Batu Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengatakan Salah satu yang digunakan dari 2 % dana transfer umum itu adalah ongkos angkut .
Memang sekarang yang terlihat baru kota Banjarbaru untuk pemanfaatan dana tesebut untuk mensubsidi ongkos angkut dari Transport manusia. Kedepan didorong subsidi bisa diberikan kepada Transportasi barang, karena bagaimanapun Kalimantan Selatan ( Kalsel ) membutuhkan pasokan barang dari daerah lain, jika biaya naik tentunya komoditas lain ikut juga naik.
Sementara Darda ekonom Bank Indonesia (BI) Kalsel untuk tahun 2023 mengatakan apa yang dikatakan Rahmad tadi dibenarkan olehnya, namun bagaimana dengan inflasi, dimana kondisi BBM naik itu secara otomatis akan berpengaruh terhadap kenaikan barang.
Oleh karena itu terhadap seruan Pemerintah RI melalui Mentri Dalam Negeri agar subsidi 2 % Transfer (TF) dari DAU bisa di alokasikan untuk pengendalian inflasi ditambah biaya tak terduga di pemerintah daerah itu harus diberikan disupport agar elemen masarakat yang membutuhkan dapat mengatasinya.
Ketika ditanya apakah Kalsel sudah membutuhkan, itu akan terjawab melalui Badan Keuangan Daerah(BAKEUDA) , semoga ini bisa teratasi , namun untuk Gerakan di jangka panjang pendek itu sudah dilakukan , namaun bagaimana dampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
Yang jelas selama dana 2 alokasi dana tersebut masih kuat, masih bisa pertumbuhan ekonomi diatas, tapi bagaimana kalau dukungan pemerintah terhadap dana pengendalian inflasi itu kurang maka akan menjadi permasalah ekonomi nasional , Oleh karena itu untuk pengamanannya bagaimana dapat mampu mengcaper masalah yang akan timbul bisa teratasi.
Disisi lain Proyeksi 2023 untuk Kalsel pertumbuhan pengembangan disektor batubara sedikit lebih tinggi, dibanding tahun sebelumnya meski agak sedikit menurun secara umum namun tetap bertumbuh lebih baik meski lamban. Yang jelas batu bara tersebut tetap masih menjadi primadona bertumbuhnya ekonomi Kalsel, tukas Darfa.(Daus)