Pangan Kalimantan Selatan Terkendali

mediapublik.net, Banjarmasin

Prosfek ekonomi kedepan Kalimantan Selatan Indonesia ditengan pandemi covid-19 menimbulkan sejumlah pertanyaan dari pelaku usaha yang sudah tekapar tak bisa lagi menjalankan usahanya bisa cepat bangkit kembali  pada titik normal.

Sebaliknya ketersediaan pangan yang menjadi kebutuhan utama dalam memenuhi konsumsi masyarakat menjadi kehawatiran jika terjadi kekosongan, apalagi ditengah susahnya dalam situasi ekonomi yang sudah terganggu akibat kegiatan masyarakat terhenti oleh covid19.

Meski demikian  Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Prov. Kalimantan Selatan Amanlison sembiring di Banjarmasin Jum,at (5/6)  pada Jurnalis dibincang Media  secara umum mengatakan , pasokan pangan di Kalsel masih terkendali dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Adapun kondisi pangan dapat dilaporkan dimana kelangkaan terjadi untuk bawang merah akibat keterbatasan pasokan sehingga harga meningkat. Namun  di sisi lain meskipun pasokan beras unggul mencukupi seiring masuknya musim panen,khusus Kalsel perlu diwaspadai preferensi masyarakat yang lebih suka mengkonsumsi beras lokal yang dapat memicu kenaikan harga beras.

Berdasarkan konfirmasi dengan instansi terkait, data pasokan pangan tercatat sebagai berikut Pasokan beras mencukupi sejalan dengan panen beras unggul. Posisi pasokan secara umum dapat memenuhi kebutuhan hingga lebih dari satu tahun dan beras tersebut akan didistribusikan ke wilayah lain, utamanya Kaltim dan Kalteng.

Minyak Goreng, berdasarkan informasi dari instansi terkait, pasokan minyak goreng secara umum cukup dan dapat memenuhi kebutuhan hingga satu tahun ke depan.

Gula Pasir : Harga berangsur normal seiring dengan bertambahnya pasokan. Pasokan gula pasir masih terus diperkuat melalui tambahan pasokan dari Lampung.  Tepung Terigu : Pasokan tepung terigu tersedia namun mulai menipis.

Pasokan bawang merah cenderung defisit akibat minimnya pasokan dari sentra produksi yakni Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat yang mengalami gagal panen.  Bawang Putih : Ketersediaan pasokan menipis, namun pengiriman dari Surabaya dan Jakarta terus dilakukan sehingga harga cenderung berangsur normal.

. Daging Ayam Ras : Pasokan dalam keadaan surplus walaupun mulai mengalami penurunan. Permintaan yang mulai meningkat berdampak pada kenaikan harga. . Telur Ayam Ras : Posisi sebanyak 3.632 ton yang dapat mencukupi hingga 3 bulan ke depan.

Sementara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kalsel berbagai upaya telah dilakukan oleh TPID se-Kalsel dengan mengacu pada kerangka 4K untuk menjaga kebutuhan masyarakat dan kestabilan harga yakni . Keterjangkauan Harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, komunikasi efektif  sehingga pengendalian pangan dapat teratasi dengan baik.

Turut hadir dibincang BI dengan Media,  Tim Ekonomi BI, Rahmat Dwi Saputra, Dadi Esa Cipta, Dani Fajar Anugrah, Bambang Setyo Pambudi. (MP’Humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *