Refleksi kegiatan 2019 Walikota Banjarmasin

Banjarmasin mediapublik.net

Dipenghujung tahun 2019 menyongsong  berakhirnya dijabatan ke lima  pasangan Walikota Wakil Walikota  Banjrmasin Ibnu Sina dan Hermansyah   mengadakan Press Conference  di ruang  Bamega  BW Kindai Hotel Banjarmasin (30/12).

Walikota Banjarmsin Ibnu Sina menyampaikan keberhasilan Pemko. Banjarmasin  yang telah dilakukan dari 6 visi misi yang ada.   

Diantara keberhasilan itu yang paling berpengaruh kepada masyarakat adalah penyelesaian operasional  Rumah Sakit Sultan Suriansyah (RS SS)  Banjarmasin,  kemudian, tindak lanjut untuk akreditasi bintang tiga madya, yang jarang-jarang terjadi di indonesia.

 “Empat bulan operasional ikut akreditasi mendapat predikat itu” ungkapnya  kepada awak media. Masyarakat bisa berobat dengan menggunakan BPJS di RS SS.

Januari ini pemerintah kota akan berusaha menandatangani MOU dengan BPJS, sehingga syarat akreditasi itu menjadi persyaratan dan mudah-mudahan RS SS bisa melayani BPJS

Pencapain di bidang infrastruktur , rampungnya pembuatan trotoar dengan standar rahmah difabel di KM 1-6 dan infrastruktur jalan jembatan yang sudah mencapai target maksimal.

“Alhamdulillah trotoar kita selesai di sepanjang A. Yani KM 1 sampai KM 6, dan ini sudah bisa di manfaatkan dengan setandar trotoar yang ramah difabel, kemudian prasarana penunjang lainnya”.

Untuk pengawasan Pemko Banjarmasin juga berkoordinasi dengan dinas Lingkungan hidup dalam menjaga kebersihannya, dan menghimbau kepada  masyarak untu menjaga bersama fasilitas yang telah di sediakan.

Penciptaan  wirausaha baru  jumlah yang diinginkan  terpenuhi, namun serapan anggaran paling rendah di tahun ini ada di dinas koperasi.

“Ini juga menjadi catatan kami untuk betul-betul bisa bekerja dengan baik,  memahami pekerjaannya dan berani melakukan inovasi-inovasi”  untuk serapan tertinggi ada di satpol PP sebesar 99,05% yang nyaris sempurna.

“kebutuhan dari penegakan hukum kita termasuk juga hadirnya satpol PP ditengah-tengah masyarakat termasuk juga dikawasan-kawasan publik, kawasan wisata,  kehadiran satpol PP ini memang harus lebih maksimal lagi termasuk juga kerja sama dengan penegak hukum kepolisian,  sehingga yang terkait dengan penyakit masyarakat itu bisa di minimalisir.

Begitu juga terhadap peredaran-peredaran narkoba, obat-obat terlarang lainnya bisa di tekan dan prostitusi baik sifatnya yang online maupun yang ofline karena masih ada keluhan di masyarakat”. Jelas Ibnu. (MP/ Rahmah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *